Sering disebut sebagai kartu sakti, kartu kredit memang bisa memberikan segala jenis kemudahan dalam hidup. Makanya nggak heran kalau kini kartu kredit jadi incaran banyak orang. Sayang, nggak semua pengguna bisa memaksimalkan manfaat kartu ini jadi nggak sedikit yang malah terjerat utang.
Bukan cuma kartu kredit loh yang jenisnya beda-beda, melainkan para penggunanya juga memiliki tipe yang berbeda-beda. Ada 6 jenis pengguna kartu kredit yang akan dibahas saat ini, kamu termasuk yang mana nih?
1. Tipe Gampang Gesek
Sebagai kartu sakti, kartu kredit bisa mewujudkan hampir semua keinginan meski saldo di rekening hanya tinggal remahan receh. Tipe Gampang Gesek ini memiliki kebiasaan nggak segan untuk menggunakan kartu kredit meski tanggal gajian masih lama.
Tipe jenis ini memang menyenangkan jika diajak hangout, namun sangat berisiko. Perilaku konsumtif yang tidak terkontrol bisa menimbulkan utang dan kondisi finansial nggak sehat. Ingat ya! Meski punya limit tinggi, uang dalam kartu kredit bersifat pinjaman. Jadi, pada akhirnya harus dikembalikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
2. Tipe Spekulan
Pengguna dengan tipe Spekulan adalah orang yang rajin mencari untung dengan selalu update soal informasi promo. Mulai dari diskon nonton, makan, hingga promo cashback di berbagai e-commerce, semua dia tahu. Tak jarang tipe ini menjual kembali barang-barang yang sudah ia dapat dengan harga khusus untuk mencari untung yang tinggi.
Jadi, pengguna dengan tipe ini sangat menguntungkan, tapi bukan tanpa risiko. Jika kita terlalu sering menerima informasi soal promo, diskon, atau cashback kadang susah untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan semata sehingga malah berujung merugi karena belanja terlalu banyak.
3. Tipe Kolektor
Setiap jenis kartu kredit memiliki keuntungan masing-masing, bagi tipe Kolektor punya satu jenis kartu aja nggak cukup loh! Kartu A punya rewards besar buat belanja di supermarket, sementara kartu B punya banyak promo tiket pesawat. Tipe Kolektor pasti punya lebih dari 2 jenis kartu di dalam dompetnya.
Emang bener kalau tiap kartu dapat diambil keuntungannya masing-masing, tapi yakin sebanding dengan risikonya? Karena punya banyak kartu harus siap menanggung godaan berat untuk konsumtif yang berujung ke tagihan yang menumpuk. Jika sering lupa atau telat bayar, siap-siap deh kolektibilitas kamu di BI angkanya bertambah, yang mengakibatkan susahnya dapat pinjaman dari bank di kemudian hari.
4. Tipe Setengah Hati
Saat mereka sedih pengajuan kartu kreditnya ditolak, dalam hati kecil kamu malah ada rasa nggak rela jadi pengguna kartu ini. Meski sudah telanjur bikin, entah karena godaan sales atau keinginan implusif semata, kamu merasa nggak terlalu butuh menggunakan kartu ini.
Alhasil kartu sakti ini malah lebih sering nganggur di dompet daripada digesek untuk belanja. Kamu baru benar-benar menggunakan untuk keperluan yang sangat mendesak atau jika transaksi tersebut hanya dapat digunakan dengan kartu kredit.
5. Tipe Bijak
Orang dengan tipe Bijak biasanya hanya memiliki satu atau dua kartu kredit dalam dompetnya. Saat mengajukan, kamu sudah mengatur sesuai dengan kemampuan finansial. Alih-alih menggunakan kartu untuk belanja, tipe ini memilih untuk menabung dulu demi mendapat barang yang diinginkan. Kartu kredit hanya digunakan untuk keperluan yang sangat mendesak bukan sebagai sarana konsumtif.
Sebelum bayar tagihan, si bijak pasti tak lupa untuk cek ulang transaksi selama satu bulan penuh untuk mengantisipasi adanya transaksi bodong. Ia juga akan membayar tagihan secara penuh untuk menghindari denda atau bunga.
6. Tipe Pengusaha
Jiwa-jiwa entrepreneur selalu bisa cari jalan keluar meski dalam keadaan kepepet termasuk saat cari modal. Kartu kredit bisa jadi solusi untuk menyuntik dana dalam waktu singkat. Hanya dengan limit Rp5-10 juta bisa dikelola untuk menghasilkan omzet hingga puluhan juta.
Semua itu bisa terjadi jika bisnis berjalan lancar. So, jika kamu adalah tipe Pengusaha pastikan untuk membuat rencana bisnis yang matang sebelum mengambil pinjaman dari kartu kredit.
Tidak Ada Komentar