Finansial

First-Jobber? Lakukan 6 Kebiasaan Ini agar Keuanganmu Stabil!

first jobber

Menerima gaji pertama sebagai seorang karyawan tentu menjadi hal yang menyenangkan. Biasanya, suasana seperti ini masih menjadi euforia bagi para first jobber karena bebas dari tanggungan orang tua.

Euforia terima gaji ini bikin kamu para first jobber pengen beli ini itu hingga memberikan sebagian uang pada orang tua. Eits, jangan keburu senang dulu, ternyata kebiasaan ini juga nggak baik, lho! Sebagai first jobber, kamu harus punya kebiasaan untuk merencanakan keuangan agar tidak menyesal di kemudian hari. So, inilah financial habit yang harus mulai kamu terapkan saat sudah memiliki pekerjaan.

  1. Auto-debit tabungan tiap bulan
    Membiasakan diri disiplin menabung memang nggak mudah, apalagi untuk para first jobber yang punya banyak keinginan. Jadi, nggak ada salahnya memaksakan diri untuk menyisihkan sebagian uang gaji sebagai dana tabungan.Gunakan fasilitas auto-debit, sehingga gaji yang masuk rekening dapat dipindahkan secara otomatis ke rekening tabungan khusus. Sisanya baru bisa kamu gunakan untuk kebutuhan bulanan dan senang-senang. Jumlah ideal tabungan yang harus kamu sisihkan setidaknya 10% dari gaji. Nah, untuk mengakomodir kamu dalam melakukan auto-debit, Simas Tara bisa menjadi solusi yang tepat.
  1. Meningkatkan tabungan secara bertahap
    Pernah nggak kamu memikirkan dana pensiun saat sudah tak produktif? Menurut riset, setidaknya kamu membutuhkan dana pensiun sebesar Rp4,7 miliar. Untuk mencapai dana ini selama sebulan kamu harus menabung Rp7,7 juta per bulan.Jadi, selagi masih muda ada baiknya bagi kamu mencicil simpanan dana pensiun. Jika gajimu tak mencapai jumlah tabungan ideal seperti yang disebutkan di atas, setidaknya kamu bisa menabung dana darurat hingga minimal 3 kali total pengeluaran bulananmu. Kemudian lanjutkan dengan belajar investasi dan menabung dana pensiun melalui Deposito Online. Ada baiknya kamu menambah budget tabungan seiring dengan kenaikan gaji.
  1. Membuat rencana keuangan
    Tanpa rencana keuangan yang jelas, pasti akan sangat mudah bagi kamu untuk menjalani pola hidup konsumtif, mulai dari beli baju, nongkrong, makan di resto, serta berbagai kebutuhan tersier lainnya.Supaya uangmu tidak menguap begitu saja, buatlah rencana keuangan yang lebih terarah agar kamu bisa mencapai tujuan tertentu, untuk menikah misalnya. Dengan rencana keuangan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi dalam mengalokasikan dana untuk mencapai tujuanmu.
  1. Siap menunda kesenangan untuk masa depan
    Maksud menunda kesenangan di sini bukan berarti kamu sama sekali nggak boleh bersenang-senang dengan uang hasil jerih payahmu sendiri, ya! Maksudnya, kesampingkan hal-hal yang kurang perlu demi mencapai kebebasan finansial di hari tua.Jika memang ingin bersenang-senang, kamu bisa memanfaatkan berbagai promo yang ada. Seperti promo buy 1 get 1 saat nonton di CGV dengan kartu kredit INDIGO, promo diskon saat makan di McDonald, Raffel’s Sandwich, Delicio, Carl’s Jr, Wingstop, dan lain-lain. Ada juga promo cashback dan poin reward di berbagai merchant yang akan menghemat pengeluaran kamu.
  1. Mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan
    Bagi kebanyakan orang, kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang serupa, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Kebutuhan mencakup segala hal yang harus dipenuhi, sementara keinginan hanya untuk menopang kenyamanan dan kesenangan sementara.Jadi, jika ingin keuanganmu selalu stabil tanpa pembengkakan setiap bulannya, pahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginanmu dengan baik.
  1. Mulai belajar produk keuangan
    Demi mencapai tujuan dengan perencanaan keuangan yang baik, kamu harus memahami berbagai produk keuangan yang ditawarkan oleh perbankan. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah download aplikasi SimobiPlus dari Bank Sinarmas di Appstore atau Playstore. Hanya dengan satu aplikasi kamu bisa mengakses segala jenis produk perbankan mulai dari Tabungan Online, Kartu Kredit, Deposito Online, reksadana, dan lain-lain. Mudah bukan?

Menerapkan sebuah kebiasaan yang baru memang nggak mudah, apalagi soal keuangan. Tapi yakinlah bahwa di usia produktif inilah kamu bisa dengan leluasa menyiapkan masa depan.

Mungkin Kamu Juga Suka

Tidak Ada Komentar

    Tinggalkan Balasan