Bulan Mei lalu, perbankan di Indonesia dihebohkan dengan berita di mana ribuan kartu ATM nasabah salah satu bank telah dibobol. Setelah diselidiki, proses pembobolan tersebut ternyata dilakukan dengan metode skimming. Skimming sendiri adalah aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal. Melalui skimming para penipu mencuri informasi perbankan kamu supaya bisa mengakses rekening pribadi kamu. Bahaya banget, kan?
Lantas, Bagaimana Cara Mendeteksi Skimming?
Pembobolan kartu ATM nasabah melalui teknik skimming pertama kali teridentifikasi pada 2009 lalu di ATM Citibank, Woodland Hills, California. Kala itu teknik skimming dilakukan dengan cara menggunakan alat skimmer yang ditempelkan pada slot mesin ATM. Modusnya adalah mengkloning data dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM nasabah.
Dilaporkan juga oleh How Stuff Works jika kini telah beredar pula jenis skimmer yang dilengkapi dengan kemampuan membaca kode PIN kartu ATM. Hebatnya lagi, alat ini bisa langsung mengirimkan data-data yang didapat melalui sms pada pelaku.
Alat skimmer sendiri diketahui dapat dibeli di black market yang hanya diketahui pihak tertentu dengan harga mulai dari US$ 500. Nggak sedikit juga, lho, para pelaku ahli yang berusaha memproduksi alat ini sendiri.
Demi mencegah terjadinya tindak kejahatan skimming, kamu harus waspada apabila penjaga toko membawa kartu ATM atau kredit kamu jauh dari jarak pandang saat melakukan transaksi. Waspada juga saat penjaga toko men-swipe kartu kamu ke beberapa mesin. Lihat apakah ada benda tidak lazim yang tertempel di mesin EDC. Nah, ini yang bisa kamu lakukan untuk mencegah skimming pada kartu ATM atau kartu kredit.
1. Simpan Bukti Transaksi Kartu Kredit
Pastikan kamu simpan bukti transaksi yang kamu lakukan dengan kartu kredit baik itu secara online ataupun offline. Cek setiap akhir minggu dan bulan transaksi kartu kredit yang sudah kamu lakukan. Jika benar-benar sesuai baru buang bukti tersebut.
2. Segera Blokir Kartu Kredit/Debit yang Hilang
Kalau kamu kehilangan kartu kredit/debit, segera hubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran, karena jika tidak akan menimbulkan potensi dibajak oleh orang yang berniat jahat.
3. Aktifkan Layanan Notifikasi dari Bank via Ponsel
Supaya kamu selalu bisa memantau transaksi kartu kredit, sebaiknya aktifkan layanan pemberitahuan transaksi dari bank penerbit kartu kredit via ponsel. Setiap ada transaksi menggunakan kartu kredit pihak bank akan mengirimkan pemberitahuan melalui SMS.
4. Waspada Saat Bertransaksi Online
Gunakan layanan online shopping dari situs-situs e-commerce yang sudah terpercaya. Pilih yang menyediakan keamanan ekstra untuk pengguna kartu kredit misal dengan fasilitas OTP agar belanja online lebih tenang.
5. Rahasiakan PIN Kartu ATM/Debit
Demi keamanan keuangan, sebaiknya rahasiakan PIN kartu ATM/Debit dari siapa pun. Selain itu, kamu juga bisa mengubah PIN ATM secara berkala setidaknya dua kali dalam setahun.
6. Gunakan Mesin ATM di Tempat Aman
Jika kamu ingin menarik uang tunai atau transaksi dengan ATM sebaiknya pilih mesin ATM yang berlokasi di tempat aman, misalnya di bank cabang penerbit kartu tersebut yang biasanya ada petugas penjaga.
7. Periksa Lubang ATM Sebelum Memasukkan ATM
Caranya dengan memastikan lubang ATM tertempel dengan rapat di mesin, goyangkan mesin ATM. Biasanya pembajak meletakkan chip perekam hanya dengan isolasi atau lem sehingga saat digoyang mudah lepas.
8. Tutupi Tombol Saat Memasukkan Kode PIN
Kamu harus selalu waspada dengan kamera tersembunyi yang dipasang pembajak untuk mengintai PIN kamu. Pastikan kamu selalu menutup bagian tombol dengan tangan saat menekan PIN.
Tidak Ada Komentar