Finansial

Mau Punya Rumah Sebelum Menikah? Ini yang Harus Kamu lakukan

Mau Punya Rumah Sebelum Menikah

Menikah bukan sesuatu yang bisa dijadikan main-main. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan serius dalam sebuah pernikahan. Mulai dari bagaimana cara menggelar pesta pernikahan, hingga membina keluarga. Namun yang paling krusial, mungkin adalah menentukan kapan harus punya rumah. Punya hunian sendiri sebelum menikah memang jauh lebih baik

Harga Rumah Terus Alami Peningkatan

Sebagaimana dilansir Kompas.com, Bank Indonesia sudah memprediksi bahwa harga rumah semua tipe akan terus naik di kuartal pertama 2018, meneruskan tren yang terjadi di kuartal keempat 2017. Kenaikan tersebut diprediksi mencapai 0,72 persen untuk semua tipe. Namun justru tipe rumah kecil yang kenaikannya cukup besar, menyentuh 1,22 persen.

Untuk wilayah Jawa, kecuali Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang, rumah subsidi akan menyentuh angka Rp130 juta di 2018. Padahal tahun lalu harganya masih Rp123 juta.

Hal yang sama juga terjadi di Sumatera, kecuali Kep. Riau dan Bangka Belitung. Jika di 2017 lalu rumah subsidi dibanderol Rp123 juta, pada 2018 ini harganya akan naik menjadi Rp130 juta.

Untuk para warga Kalimantan, rumah subsidi naik menjadi Rp142 juta (dari Rp135 juta). Sementara di Sulawesi, harga yang diajukan bakal meroket hingga angka Rp136 juta (dari Rp129 juta).

Tips Cerdas dan Cermat dalam Membeli Rumah

Mau Punya Rumah Sebelum Menikah 2

Tips cerdas membeli rumah via freepik

Meski harga rumah terus naik tiap tahunnya, bukan berarti kamu juga harus buru-buru dalam mengambil keputusan. Jangan sampai karena terburu nafsu, kamu terjebak dengan menebus hunian yang letaknya kurang strategis atau tidak dengan harga yang memuaskan.

Nah, berikut adalah tips cerdas yang bisa kamu praktikkan dalam membeli rumah untuk kamu yang akan menikah ataupun pasangan baru menikah.

1. Baca Banyak Brosur

Dapatkan sebanyak mungkin informasi mengenai perumahan yang menarik perhatianmu. Kamu bisa kumpulkan info dari laman internet atau brosur yang biasanya sering dibagikan pengembang.

2. Rajin-Rajin Survei

Pertimbangkan dulu pro-kontra untuk masing-masing lokasi. Inilah mengapa sangat penting untuk datang langsung ke lokasi dan mendapatkan informasi langsung dari perwakilan pengembang. Dari situ kamu bisa mengorek beberapa detail seperti posisi rumah, keamanan, dan juga fasilitas-fasilitas lainnya.

3. Pastikan Status Rumah

Belakangan ini para pengembang punya cara berbeda dalam memasarkan rumah. Ada yang siap huni atai sistem inden. Siap huni artinya kamu bisa langsung pindah bila kredit disetujui bank. Sedangkan inden, kamu harus menunggu sampai pengembang menyelesaikan proses pembangunan.

4. Harga Rumah

Harga rumah selain ditentukan oleh biaya pembangunan, juga dipengaruhi oleh PPN, biaya khusus untuk akta jual beli, biaya KPR, dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan. Pengembang biasanya menanggung semua biaya ini, tapi jika tidak kamu bisa minta diskon. Pilih juga pengembang yang punya koneksi dengan bank ber-KPR.

6. Sesuaikan dengan Budget

Harga rumah jauh dari kata murah, oleh karena itu kamu harus pastikan punya rencana cermat sebelum memutuskan untuk membeli. Jangan sampai rumah yang kamu tebus nanti tidak sesuai dengan kondisi keuangan.

7. Besar Bukan Jaminan

Pertimbangkan masak-masak tipe rumah yang hendak kamu beli. Ingatlah bahwa rumah ukuran besar belum tentu jadi pilihan terbaik. Bahkan rumah dengan tipe seperti ini cenderung lebih sulit dijual di masa mendatang.

Mungkin Kamu Juga Suka

Tidak Ada Komentar

    Tinggalkan Balasan