Transaksi online kini menjadi andalan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, ketika bertransaksi online, ada beberapa hal yang patut kamu waspadai. Salah satunya, keamanan.
Bukan tanpa alasan, pada 2021 saja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menerima 115.756 laporan pengaduan pada transaksi jual beli di marketplace dan media sosial.
Meski kemudahan yang ada di toko online bikin nyaman berlama-lama scrolling layar ponsel, ada beberapa cara yang bisa meminimalisir risiko penipuan atau pencurian data. Yuk simak cara aman bertransaksi online yang bisa kamu terapkan.
1. Pilih Toko Online Tepercaya
Sebelum memutuskan untuk checkout belanjaan online, pastikan kalau toko yang akan kamu beli produknya memiliki reputasi yang baik.
Ada beberapa cara mengetahui reputasi toko. Pertama, pastikan status toko dalam keadaan aktif–biasanya terlihat dari status “aktif … lalu”.
Kedua, kamu juga bisa memastikan tingkat kepercayaan pelanggan dengan melihat ulasan produk dari pelanggan lainnya. Simak ulasan satu per satu, terutama ulasan yang meng-upload foto sehingga kamu yakin dengan reputasi toko sekaligus kualitas produk yang akan dibeli. Tidak perlu terburu-buru, yang penting aman.
Di lain sisi, jika kamu adalah seller yang menjual produk secara online, kamu bisa mengenali profil customer terlebih dulu saat bertransaksi. Caranya bisa dengan melihat halaman profilnya, riwayat pemberian rating dan berapa lama sudah terdaftar di marketplace kamu berjualan. Ini untuk menghindari dari pelanggan palsu.
2. Teliti Deskripsi Produk dan Kebijakan Toko
Jika reputasi toko sudah dipastikan, baca deskripsi produk dengan teliti. Beberapa orang mungkin malas membaca produk deskripsi apalagi yang terlalu panjang, tapi untuk keamanan, selalu lakukan ini.
Baca mulai dari nama barang, varian, hingga fitur yang ditawarkan. Jika informasi produk yang diberikan penjual kurang jelas, tanyakan lewat fitur chat atau diskusi produk. Selain itu, pahami juga syarat dan ketentuan atau kebijakan yang disediakan toko agar transaksi dapat berjalan dengan lancar.
3. Jangan Langsung Tergiur Harga Murah
Sebelum yakin membeli, periksa dulu harga yang ditawarkan toko dan bandingkan dengan harga di toko lainnya. Pokoknya, jangan langsung tergiur dengan harga murah. Waspadai produk dengan harga yang terlalu murah dan jauh dari harga rata-rata di pasaran. Bisa jadi, produk yang ditawarkan adalah produk palsu atau berkualitas buruk.
Kalau perlu, mintalah foto asli produk yang akan dibeli. Jangan hanya mengandalkan foto produk yang tertera di website, media sosial, atau marketplace.
4. Gunakan Metode Pembayaran yang Aman
Proses jual-beli di era digital bisa dilakukan dengan beberapa cara. Biasanya, brand atau seller memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk menampilkan eksistensi sekalian berpromosi.
Calon pembeli yang tertarik biasanya akan mengirim direct message (DM). Beberapa seller juga memungkinkan proses transaksi jual-beli dilakukan melalui chat DM atau WhatsApp dengan opsi pembayaran ke nomor rekening penjual.
Cara tersebut mungkin terasa fleksibel, tapi tetap harus diwaspadai. Ketika bertransaksi di media lain selain marketplace, sebaiknya hindari melakukan transfer ke rekening pribadi penjual.
Pilihlah toko yang menyediakan metode pembayaran rekening bersama (rekber) agar dana yang kamu kirimkan hanya akan diteruskan ke penjual setelah transaksi benar-benar selesai. Kamu juga bisa mengecek status rekening bank seller di cekrekening.id milik Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. Sekadar informasi, situs ini mengumpulkan laporan dari rekening-rekening yang biasa dipakai untuk penipuan online.
Buat kamu yang belum familier dengan rekber, cara kerjanya sama seperti ketika bertransaksi di marketplace, misalnya Tokopedia. Jadi, uang yang kamu transfer akan ditahan dulu oleh pihak marketplace dan baru akan ditransfer ke akun penjual setelah pesanan diterima pembeli.
Kamu juga bisa menghindari penipuan transaksi online dengan menggunakan metode cash on delivery (COD) yang memungkinkanmu untuk membayar setelah produk diterima.
5. Simpan Bukti Transaksi
Setelah selesai mentransfer pembayaran, simpan bukti transaksi dengan baik. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan jika sewaktu-waktu ada sesuatu yang terjadi di luar perkiraan.
Misalnya, kualitas barang ternyata nggak sesuai dengan yang di deskripsi produk. Jadi, kamu bisa komplain dan mengajukan penggantian atau pengembalian produk, atau mengklaim garansi yang ditawarkan.
6. Jangan Pernah Memberikan Data Pribadi
Saat membaca kebijakan toko online, hindari toko yang menyebutkan bahwa pihaknya dapat memberikan data pribadi kamu ke pihak lain. Misalnya, dari penjual ke supplier.
Selain itu, jangan pernah juga memberikan data pribadi kepada pihak di luar penjual atau marketplace terutama yang berkaitan dengan keamanan, seperti nomor rekening, PIN atau password yang biasa digunakan untuk bertransaksi, dan kode One Time Password (OTP).
7. Pastikan Keamanan Perangkat
Jika mau bertransaksi online, sebaiknya gunakan laptop atau ponsel pribadi. Hindari melakukan transaksi dengan menggunakan perangkat umum atau terkoneksi dengan WiFi publik. Sebab, kamu nggak bisa menjamin keamanan perangkat yang bukan milikmu. Ini diperlukan untuk menghindari pencurian data, penyalahgunaan data pribadi, dan kejahatan siber lainnya.
8. Hanya Gunakan Perangkat yang Memiliki Keamanan Mobile Banking Berlapis
Transaksi online hampir selesai ketika kamu akan melakukan pembayaran. Kini mobile banking sangat membantu kamu bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Oleh karena itu, pastikan kamu menggunakan aplikasi mobile banking paling aman yang akan membuat transaksi semakin aman.
Aplikasi Bank Sinarmas, SimobiPlus, dilengkapi dengan keamanan mobile banking terbaru yang disebut F5 Device Integrity Checking. Sistem keamanan bank ini bekerja dengan cara memonitor operating system dan perangkat pengguna dari berbagai celah keamanan. Contohnya, dari kemungkinan di-hack, aktivitas jailbreak, atau instalasi aplikasi pihak ketiga yang tidak di-download dari Play Store/App Store, yang bisa saja membawa malware atau virus.
Nantinya, jika ditemukan celah keamanan dari aplikasi yang termonitor, aplikasi ini akan dinonaktifkan. Dengan begitu, perangkat ponselmu pun akan aman dari pencurian data pribadi (phishing).
Jika terjadi kendala atau butuh bantuan lebih lanjut, hubungi BSIM CARE 1500153 atau ketik CS ke WhatsApp Prissa di nomor 08822-1500-153.
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.