Dalam dunia bisnis, ada satu istilah yang kerap muncul ketika terjadi akuisisi atau pembelian perusahaan, yaitu goodwill. Meski terdengar sederhana, konsep goodwill cukup kompleks karena tidak terlihat secara fisik, namun dapat bernilai sangat besar. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan goodwill? Mengapa ia penting, dan bagaimana cara menghitungnya? Mari kita bahas secara mendalam.
Goodwill adalah aset tak berwujud yang muncul ketika sebuah perusahaan diakuisisi dengan harga lebih tinggi daripada nilai pasar wajar dari aset bersihnya (aset dikurangi kewajiban). Nilai tambahan ini mencerminkan faktor-faktor seperti reputasi perusahaan, loyalitas pelanggan, kekuatan merek, keahlian manajemen, hingga hubungan baik dengan pemasok–semua hal yang tidak bisa diukur secara langsung melalui aset fisik atau keuangan di neraca.
Sebagai contoh, jika sebuah kafe yang sangat populer dibeli dengan harga jauh di atas nilai peralatan dan propertinya, selisih harga tersebut adalah goodwill. Nilai ini tidak bisa dijual terpisah dari bisnis secara keseluruhan dan biasanya hanya muncul saat terjadi akuisisi atau penggabungan usaha.
Goodwill memberikan sejumlah manfaat strategis dan finansial, di antaranya:
Goodwill memperkuat posisi perusahaan di pasar karena mencerminkan reputasi, loyalitas pelanggan, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki.
Perusahaan dengan goodwill tinggi cenderung lebih menarik bagi investor karena dinilai memiliki prospek pertumbuhan dan stabilitas yang baik.
Goodwill memudahkan proses penilaian saat akuisisi, serta bisa menjadi alasan utama perusahaan membayar lebih untuk membeli bisnis lain.
Setelah akuisisi, perusahaan bisa mendapatkan pendapatan dari penjualan produk, penyewaan, atau kolaborasi layanan dari perusahaan yang diakuisisi.
Sinergi dari dua perusahaan setelah akuisisi bisa mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
Baca juga artikel menarik lainnya: Mengenal apa itu Letter of Credit
Perhitungan goodwill biasanya dilakukan ketika terjadi akuisisi perusahaan. Rumus sederhananya adalah:
Goodwill = Harga Pembelian – Nilai Wajar Aset Bersih
Langkah-langkah menghitung goodwill adalah sebagai berikut:
Ini adalah nilai total yang dibayarkan oleh pihak pembeli untuk mengakuisisi perusahaan target.
Evaluasi semua aset dan kewajiban perusahaan target berdasarkan nilai pasar saat ini, bukan berdasarkan nilai buku.
Selisih yang muncul merupakan nilai goodwill.
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan membeli PT Sukses Abadi senilai Rp50 miliar. Setelah penilaian, diketahui aset wajar perusahaan tersebut adalah Rp60 miliar dan kewajibannya sebesar Rp20 miliar. Maka aset bersihnya adalah Rp40 miliar.
Goodwill = Rp50 miliar – Rp40 miliar = Rp10 miliar
Nilai Rp10 miliar inilah yang dicatat sebagai goodwill dalam laporan keuangan perusahaan yang membeli.
Goodwill tidak disusutkan seperti aset tetap lainnya, namun wajib diuji setiap tahun melalui proses impairment test. Jika nilai pasar perusahaan menurun drastis atau tidak menunjukkan performa seperti yang diharapkan, maka sebagian atau seluruh nilai goodwill dapat dihapus atau disesuaikan.
Hal ini penting untuk menjaga agar laporan keuangan tetap mencerminkan kondisi riil perusahaan.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan nilai goodwill sebuah perusahaan antara lain:
Kualitas produk atau layanan
Efisiensi dan kualitas manajemen
Lokasi usaha yang strategis
Hubungan pelanggan yang kuat
Reputasi dan kredibilitas merek
Kondisi pasar dan keunggulan kompetitif
Goodwill adalah aset tak berwujud yang mencerminkan nilai lebih dari sebuah perusahaan, termasuk reputasi, loyalitas pelanggan, dan kekuatan merek. Meski tidak terlihat secara fisik, goodwill memainkan peran besar dalam penilaian dan akuisisi perusahaan.
Memahami goodwill bukan hanya penting bagi akuntan dan analis keuangan, tapi juga bagi para pelaku bisnis yang ingin menilai nilai sebenarnya dari suatu usaha. Sebab, di balik angka goodwill, tersimpan cerita tentang kepercayaan, konsistensi, dan kekuatan bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Jika kamu sedang membangun bisnis dan ingin memaksimalkan efisiensi keuangan serta kemudahan transaksi digital, kini saatnya beralih ke layanan BI-FAST melalui aplikasi SimobiPlus dari Bank Sinarmas. Layanan ini memungkinkan kamu melakukan transfer dana antar bank secara cepat, aman, dan bebas biaya transfer ke bank lain sebanyak 20 kali transaksi per bulan.
Kini kamu tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi juga mendapatkan akses ke fitur-fitur modern perbankan yang menunjang perkembangan bisnismu secara lebih efektif.
Klik link berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang BI-FAST dan mulai gunakan layanannya di SimobiPlus hari ini. Jadikan keuangan bisnis kamu lebih gesit dan kompetitif di era digital!
Date Create : 26/05/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.