
Di era globalisasi saat ini, aktivitas keuangan lintas negara semakin mudah dilakukan. Salah satu bentuk transaksi internasional yang paling umum adalah remittance. Istilah ini mungkin sering kita dengar, terutama bagi mereka yang bekerja di luar negeri atau memiliki keluarga di negara lain. Namun, banyak orang belum memahami secara mendalam apa itu remittance, bagaimana sistemnya bekerja, dan apa saja manfaat serta jenis-jenisnya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pengertian remittance, manfaatnya bagi individu dan ekonomi, berbagai jenis layanan yang tersedia, serta langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan pengiriman uang ke luar negeri maupun ke dalam negeri.
Secara sederhana, remittance adalah kegiatan pengiriman atau transfer uang dari satu pihak ke pihak lain dalam bentuk mata uang asing dari atau ke luar negeri. Namun, dalam konteks perbankan dan ekonomi global, remittance memiliki cakupan yang lebih luas.
Remittance tidak hanya mencakup transfer pribadi, tetapi juga transaksi bisnis antarperusahaan, pembayaran jasa, atau investasi lintas negara. Bank, lembaga keuangan, dan platform digital kini menjadi perantara utama dalam memfasilitasi kegiatan remittance yang cepat, aman, dan efisien.
Contohnya, seorang pekerja Indonesia di Hong Kong mengirimkan sebagian gajinya ke keluarganya di Jakarta melalui layanan remitansi bank. Uang tersebut akan masuk ke rekening penerima dalam bentuk rupiah, sesuai kurs dan biaya administrasi yang berlaku.
Remittance memiliki peran penting, tidak hanya bagi individu penerima, tetapi juga bagi ekonomi nasional. Berikut beberapa manfaat utama dari kegiatan remittance:
Remittance merupakan salah satu cara utama bagi tenaga kerja migran (TKI) untuk membantu ekonomi keluarga di kampung halaman. Uang yang dikirim dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, kesehatan, atau modal usaha kecil.
Menurut data Bank Indonesia, remitansi dari pekerja migran menjadi salah satu sumber devisa terbesar yang mengalir ke dalam negeri setiap tahunnya.
Dana yang dikirim melalui remittance secara tidak langsung meningkatkan daya beli masyarakat. Ketika keluarga penerima memiliki penghasilan tambahan, mereka dapat mengonsumsi lebih banyak barang dan jasa, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Remittance juga memberikan kontribusi terhadap stabilitas ekonomi suatu negara. Uang yang masuk dari luar negeri membantu memperkuat cadangan devisa nasional dan memperbaiki neraca pembayaran. Hal ini membuat perekonomian lebih stabil, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Remittance modern umumnya dilakukan melalui sistem perbankan atau aplikasi keuangan digital. Dengan begitu, banyak masyarakat yang sebelumnya belum memiliki rekening bank (unbanked) akhirnya mulai terhubung ke sistem keuangan formal. Ini membantu mendorong inklusi keuangan nasional.
Bagi perusahaan, remittance juga digunakan dalam pembayaran internasional, seperti ekspor-impor barang, pembelian bahan baku, atau kerja sama investasi. Proses ini mempermudah arus dana antarnegara dan memperkuat hubungan ekonomi global.
Layanan remittance dapat dikategorikan berdasarkan arah pengiriman, sistem pembayaran, maupun lembaga penyedianya. Berikut jenis-jenis yang umum digunakan:
Inward remittance adalah pengiriman uang dari luar negeri ke dalam negeri. Misalnya, seorang pekerja Indonesia di Arab Saudi mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia. Uang tersebut masuk ke rekening penerima di bank lokal atau melalui jasa remitansi resmi.
Kebalikannya, outward remittance adalah pengiriman uang dari dalam negeri ke luar negeri. Contohnya, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia mengirimkan biaya kuliah ke universitasnya melalui layanan remittance bank.
Jenis ini menggunakan jalur perbankan resmi, di mana pengirim dan penerima sama-sama memiliki rekening di bank. Sistem ini lebih aman dan dilengkapi dengan kode SWIFT yang memastikan uang sampai ke tujuan dengan benar.
Selain bank, banyak lembaga non-bank seperti Western Union, MoneyGram, atau Remitly yang menyediakan layanan remittance cepat tanpa harus memiliki rekening bank. Pengirim hanya perlu membawa uang tunai dan identitas diri, sementara penerima bisa mengambil uang di agen terdekat.
Kemajuan teknologi kini melahirkan remittance berbasis digital. Platform seperti Wise, PayPal, Revolut, atau aplikasi perbankan modern menawarkan layanan transfer internasional dengan biaya lebih murah dan proses lebih cepat.
Baca juga artikel menarik lainnya: Punya Kartu Kredit Tapi Tidak Pernah Dipakai, Apa Dampaknya?
Proses remittance pada dasarnya cukup mudah, terutama dengan sistem perbankan dan digitalisasi saat ini. Namun, ada beberapa langkah umum yang perlu diketahui agar pengiriman uang dapat berjalan lancar:
Pilih lembaga penyedia layanan remitansi yang terpercaya. Bisa melalui bank, kantor pos, atau platform digital yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.
Biasanya, pengirim perlu menyiapkan dokumen seperti KTP atau paspor, nomor rekening penerima, dan informasi lengkap negara tujuan. Untuk transfer besar, bank juga dapat meminta bukti sumber dana sebagai bagian dari kebijakan anti pencucian uang (AML).
Isi data pengirim dan penerima dengan benar, termasuk nama lengkap, alamat, kode bank (SWIFT/BIC), serta jumlah uang yang akan dikirim.
Setiap transaksi remitansi dikenakan biaya administrasi serta konversi kurs valuta asing sesuai dengan nilai tukar yang berlaku pada hari itu. Pastikan kamu menanyakan biaya total sebelum melakukan transfer.
Setelah pembayaran, kamu akan menerima tanda bukti transaksi atau nomor referensi. Bukti ini penting untuk melacak status pengiriman jika terjadi kendala.
Uang akan diterima oleh pihak penerima melalui rekening bank, aplikasi digital, atau secara tunai di agen yang bekerja sama dengan penyedia layanan remitansi. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa menit hingga beberapa hari tergantung negara dan sistem pengiriman yang digunakan.
Baca juga artikel menarik lainnya: Simak Cara Mengurus Pindah KK atau Kartu Keluarga dan Syaratnya
Remittance adalah bentuk transfer uang lintas negara yang berperan penting dalam ekonomi global. Bagi banyak keluarga, remittance menjadi sumber penghasilan utama yang membantu memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
Selain bermanfaat bagi individu, remittance juga berdampak positif pada ekonomi nasional dengan memperkuat devisa dan mendorong inklusi keuangan. Dengan berbagai jenis dan metode, mulai dari bank tradisional hingga aplikasi digital. Kini remittance dapat dilakukan lebih mudah, cepat, dan aman.
Bagi kamu yang bekerja di luar negeri, memiliki bisnis internasional, atau sering melakukan transaksi lintas negara, memahami apa itu remittance beserta manfaat, jenis, dan prosedurnya sangat penting agar setiap pengiriman uang dapat berjalan efisien dan bebas risiko.
Ingin pengalaman finansial yang lebih fleksibel, cepat, dan aman dalam aktivitas sehari-harimu? Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki kartu kredit unggulan dari Bank Sinarmas, solusi pintar untuk memenuhi gaya hidup, kebutuhan belanja, dan kebutuhan mendesak.
✅ Bebas iuran tahunan seumur hidup
✅ Transaksi mudah dengan fitur contactless (“tap and go”)
✅ Promo menarik dan cicilan ringan di berbagai merchant
✅ Kelola kartu kredit langsung melalui aplikasi SimobiPlus, kapan pun dan di mana pun.
Klik link berikut untuk melihat detail produk Kartu Kredit Bank Sinarmas dan rasakan kenyamanan transaksi tanpa batas bersama Kartu Kredit Bank Sinarmas!
Date Create : 05/11/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.