Di zaman modern seperti sekarang, hampir semua kegiatanmu bisa dilakukan secara online dengan bantuan perangkat dan koneksi internet. Mulai dari belanja online hingga melakukan transaksi finansial, bisa dilakukan tanpa perlu capek cari Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dengan begitu, kartu-kartu penting yang memuat data pribadimu, kartu ATM misalnya, nggak perlu selalu dibawa ke mana-mana.
Meski memberi banyak kemudahan, kecanggihan teknologi juga menjadi celah bagi orang-orang tak bertanggung jawab yang melakukan kejahatan di dunia maya alias cyber crime.
Ada banyak tipe cyber crime yang bertujuan mencuri data pribadi. Menurut situs antivirus Kaspersky, ada beberapa contoh cyber crime, yaitu:
Itu sebabnya, jika kamu mengandalkan teknologi dalam keseharian, menjaga keamanan data pribadi bersifat wajib. Tindakan cyber crime nggak hanya terjadi di perusahaan besar. Usaha kecil, kelompok, badan amal, sampai perorangan pun berpotensi menjadi korban cyber crime.
Kamu perlu tahu cara melindungi data pribadi selama beraktivitas dengan komputer agar terhindar dari cyber crime. Simak tips-tips penting berikut ini.
Tips Mencegah Cyber Crime
Supervisor Pengembangan Sistem Informasi Direktorat Sistem Informasi dan Transformasi Digital Institut Pertanian Bogor (IPB) Abrar Istiadi membagi beberapa tips agar masyarakat terhindar dari tindakan cyber crime.
Dikutip dari akun Instagram resmi IPB dan sumber lain, berikut tips menghindari cyber crime yang bisa kamu saat melakukan aktivitas online.
1. Jangan Buat Password yang Lemah
Gunakan password kuat yang terdiri dari kombinasi huruf kecil, kapital, angka, karakter khusus, serta tidak terlalu pendek. Banyak situs langsung memberikan semacam warning jika password-mu kurang kuat saat signup.
2. Usahakan Tidak Menggunakan Password yang Sama untuk Banyak Akun
Kebiasaan menggunakan password yang sama supaya nggak lupa justru akan mempermudah penjahat cyber untuk mengambil beberapa akun secara bersamaan. Penggunaan kombinasi password yang mudah ditebak juga sangat tidak dianjurkan. Contohnya, nama anak atau hewan peliharaan, tanggal lahir, alamat, dan informasi publik serupa yang mudah ditebak hanya dengan melihat profil Facebook kamu atau melalui pencarian Google.
3. Ganti Password secara Berkala
Sangat dianjurkan untuk melakukan penggantian password secara periodik. Para profesional IT merekomendasikan penggantian password setiap 30, 60, atau 90 hari—tergantung password-nya digunakan di akun apa, seberapa sering kamu menggunakan akun itu, dan kekuatan password.
4. Gunakan Password Manager
Untuk mengingat password, kamu nggak perlu mencatat secara manual. Gunakan aplikasi password manager untuk mengelola password di beberapa akun.
Password manager merupakan aplikasi yang menghasilkan kata sandi baru secara acak untuk semua situs yang dikunjungi. Password manager akan menyimpan informasi password user di brankas virtual yang aman.
Cara kerjanya, ketika user mengunjungi sebuah situs atau membuka aplikasi yang membutuhkan kata sandi, password manager secara otomatis akan mengisi username dan kata sandi untuk user.
5. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor
Kini banyak sistem dan social media menyediakan fitur 2FA, yakni mengaktifkan autentikasi dua faktor melalui verifikasi SMS atau pesan WhatsApp. Namun, jangan pernah memberikan PIN atau kode one time password (OTP) yang dikirim ke nomor ponsel kepada orang lain, siapa pun dia.
6. Jangan Download Software atau Aplikasi dari Sumber Tidak Tepercaya
Dari sisi perawatan perangkat gadget, hindari mengunduh software atau aplikasi bajakan ataupun membuka dokumen dari sumber yang tidak terjamin keamanannya.
7. Batasi Add-on atau Plugin Browser
Coba cek add-on dan plugin yang terpasang di browser kamu. Browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox memungkinkan pengguna menginstal add-on atau plugin yang fungsinya untuk, misalnya, memblokir iklan yang mengganggu. Beberapa add-on mungkin benar-benar kamu perlukan, tapi tidak dianjurkan untuk menginstal yang tidak diperlukan untuk meminimalkan risiko keamanan komputer. Jadi, ada baiknya dipilah lagi dan segera uninstall yang nggak terlalu penting.
8. Pastikan Software Selalu Up-to-date
Baik itu aplikasi di ponsel maupun di PC, pastikan software dan web browser yang digunakan rutin di-update. Pembaruan perangkat lunak nggak hanya menyediakan fitur baru yang akan memberikan pengalaman lebih menyenangkan, tapi juga tingkat keamanan yang lebih baik. Hal ini terutama penting untuk aplikasi mobile banking.
9. Rajin Backup File Penting ke Cloud
Yang nggak kalah penting, backup file dari ponsel ke penyimpanan digital (cloud), seperti Google Drive, OneDrive, iCloud, dan sebagainya secara berkala. Pencadangan ini penting dilakukan untuk menghindari kehilangan data karena berbagai sebab, semisal kerusakan sistem, infeksi malware, kerusakan/kegagalan hard drive, dan lain-lain. Kalau sering lupa, aktifkan saja fitur pencadangan otomatis di ponsel atau PC kamu.
10. Pasang Software Antivirus dan Antimalware yang Bereputasi
Antivirus memberi perlindungan proaktif karena dapat mendeteksi dan mengingat jenis virus sehingga dapat mencegahnya di masa mendatang. Perangkat antivirus memungkinkan kamu men-scan, mendeteksi, dan menghapus file mencurigakan termasuk melindungi komputer dan data dari cyber crime. Yang nggak kalah penting, pastikan antivirus selalu di-update untuk mendapatkan proteksi terbaik.
11. Jangan Pernah Membuka Attachment dan Tautan di E-mail Spam
Tips satu ini dikutip dari situs antivirus Kaspersky. Lampiran (attachment) dan tautan dari e-mail spam merupakan cara klasik yang digunakan pelaku cyber crime untuk menyerang penerima. Lampiran ini sudah disisipi malware sehingga sangat tidak aman dibuka. Jika kamu menemukan e-mail dari alamat tidak dikenal, dengan atau tanpa lampiran, abaikan saja.
12. Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi, kecuali Kamu Yakin Aman
Ini merupakan salah satu peraturan penting dalam melindungi data pribadi. Saat ada pihak menghubungi via telepon atau e-mail dan mengaku dari bank, pastikan orang itu memang berasal dari bank yang dimaksud. Kamu bisa memintanya menelepon kembali sementara kamu googling nomor telepon pihak tersebut (kalau pakai nomor kantor) atau nama si penelepon. Kalau tidak yakin juga, lebih baik block saja nomornya.
Itulah tips mencegah cyber crime di ponsel atau PC kamu. Cyber crime jarang bertujuan untuk merusak komputer, tapi lebih untuk keuntungan pribadi. Terapkan tips di atas juga untuk melindungi data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Urusan Mobile Banking, Hanya Andalkan Aplikasi Tepercaya dengan Fitur Keamanan Ekstra
Kecanggihan teknologi memungkinkan berbagai sektor bisnis mengembangkan aplikasi sendiri. Sektor perbankan juga nggak ketinggalan mengembangkan mobile banking untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi finansial tanpa perlu ke bank atau ATM.
Salah satu cara terbaik untuk menjaga keamanan data pribadimu terutama saat mengakses mobile banking, adalah men-download aplikasi dengan fitur keamanan berlapis.
SimobiPlus, aplikasi mobile banking Bank Sinarmas , melindungi keamanan data pribadi nasabahnya dengan fitur F5 Device Integrity Checking. Fitur ini merupakan keamanan terbaru yang mampu memonitor perangkat pengguna dari ancaman digital, seperti malware, jailbreak atau root, yang mungkin dibawa dari aplikasi pihak ketiga yang tidak di-download dari sumber tepercaya.
Bagi kamu yang belum familier dengan istilah jailbreak pada perangkat iOS, ini adalah aktivitas yang sama dengan proses root pada perangkat Android. Jailbreak merupakan metode yang bisa digunakan pengguna agar bebas memodifikasi perangkat.
Beberapa fitur yang sebelumnya dibatasi Apple bisa diaktifkan dalam jailbreaking. Misalnya, untuk memasang tema ponsel yang tidak tersedia di App Store. Meski sekilas metode jailbreak bertujuan personal dan minim risiko, aktivitas ini dapat menghilangkan klaim garansi perangkat. Dengan demikian, kalau perangkat rusak, Apple nggak mau melayani reparasi gratis meskipun masih garansi. Selain itu, metode ini juga bisa melemahkan sistem keamanan yang sudah dirakit Apple sehingga lebih rentan terhadap cyber attack atau pencurian data pribadi.
Sejauh ini, hanya ada dua apps market untuk setiap operating system, yaitu Google Play Store (bagi pengguna Android) dan App Store (bagi pengguna iOS). FYI, semua aplikasi yang tersedia di Play Store/App Store aman di-download mengingat Google dan Apple akan melakukan verifikasi terhadap aplikasi sebelum muncul di apps market-nya. Nah, jika aplikasimu tidak berasal dari apps market ini, patut waspada. Setidaknya, cek dulu siapa pengembang aplikasi itu dan reputasinya.
Kembali lagi ke fitur F5 pada SimobiPlus, karena #BISA memonitor perangkat ponselmu, aplikasi yang terdeteksi root/jailbreak akan otomatis dinonaktifkan. Jadi, nggak perlu khawatir berlebihan saat mengakses SimobiPlus. Super-apps ini akan membuatmu semakin nyaman saat melakukan transaksi finansial di mana pun dan kapan pun. So, jangan ragu buat download SimobiPlus sekarang!
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.