Ketika sudah berumah tangga, kemampuan mengelola finansial sangat penting untuk kesejahteraan masa depan bersama. Ada beberapa pos keuangan yang mesti dimiliki, seperti dana darurat, asuransi, dan investasi. Tapi, mana yang harus didahulukan? Simak pembahasan berikut ini.
Dana Darurat
Pertama, pos keuangan yang perlu diprioritaskan adalah dana darurat. Menurut financial planner M. Kharisma, dana darurat (emergency fund) memiliki fungsi utama sebagai dana cadangan atau cash reserve. Dana ini berguna saat kamu dan/atau pasangan mengalami situasi tak terduga.
Contohnya, rumah bocor di beberapa titik rumah akibat hujan besar dan butuh perbaikan. Begitu juga ketika kamu atau pasangan diminta unpaid leave dari kantor akibat pandemi yang mengakibatkan keuangan kantor labil. Kehilangan pendapatan tiba-tiba seperti ini adalah hal yang tak diinginkan apalagi bagi yang sudah berkeluarga.
Di saat yang sama, pengeluaran rutin dan wajib rumah tangga nggak bisa ditunda. Misalnya, cicilan KPR kalau ada, utang kartu kredit, pembayaran SPP anak, belanja sehari-hari, dan lain sebagainya. Berbagai kebutuhan ini bisa ditalangi dulu sama dana darurat yang kamu miliki.
Kebayang ‘kan jika dana darurat nggak disiapkan dari awal? Begitu memiliki pendapatan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyisihkan sebagian untuk ditabung sebagai dana darurat. Untuk pasangan menikah dan memiliki tanggungan, upayakan memiliki dana darurat minimal sebesar 12 kali total pengeluaran bulanan. Contohnya kamu mengeluarkan 5 juta setiap bulannya, maka kamu akan perlu 12x5 juta atau 60 juta di dana darurat-mu.
Oleh karena itu, menurut Kharisma, dana darurat baiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diakses, dan mudah dicairkan. Misalnya, dengan menabung, deposito, atau reksadana pasar uang.
Investasi
Selanjutnya adalah investasi. Investasi berarti menempatkan sejumlah dana pada instrumen tertentu yang berpotensi tumbuh di atas laju inflasi. Namun, sebaiknya kamu tidak mendahulukan investasi sebelum punya dana darurat dan asuransi, apalagi hanya mau ikut-ikutan tanpa ada tujuan spesifik. Ibaratnya, kamu nggak bisa terjun payung tanpa punya parasut dan alat pengaman lainnya.
Menurut Kharisma, dana darurat, asuransi, dan investasi adalah kunci penting untuk meraih kesejahteraan finansial asalkan urutan prioritasnya tepat.
Begitu dana daruratmu mencapai minimal 50% dari nilai ideal (12 kali pengeluaran bulanan) dan memiliki asuransi jiwa, kamu bisa mulai investasi sekaligus lanjut menabung dana darurat sampai 100%.
Dari penjelasan di atas, dana darurat memang harus didahulukan daripada investasi.
Tapi, kamu nggak perlu bingung untuk menyiapkan satu per satu. Kini, kamu bisa menikmati perlindungan asuransi sekaligus optimalkan hasil investasi, plus kamu juga bisa tarik dana darurat dari polis jika diperlukan. Keuntungan ini bisa kamu nikmati dengan Smart Investa Link.
Smart Investa Link menawarkan proteksi jiwa yang bisa dicairkan dengan mudah. Produk ini adalah produk gabungan Bank Sinarmas dan Asuransi Simas Jiwa yang memberikan proteksi meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun bukan, serta investasi berupa nilai polis.
Keuntungan Smart Investa Link
Dapatkan kemudahan pencairan dana darurat dari Smart Investa Link melalui SimobiPlus dengan cara berikut.
Selanjutnya, kamu akan menerima konfirmasi dari Simas Jiwa melalui WhatsApp atau e-mail, dan dana akan masuk ke rekeningmu dalam 1x24 jam. Jika proses di atas pukul 21.00 WIB, maka dana akan masuk di hari berikutnya. Cek info selengkapnya di sini.
Jangan tunggu nanti-nanti, miliki rekening Bank Sinarmas via SimobiPlus sekarang untuk bisa beli/top up investasi Smart Investa Link dan tarik dana darurat!
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.