Tidak sedikit generasi milenial dan generasi Z yang konsumtif. Merujuk pada data yang dirilis oleh sikapi OJK, menunjukkan bahwa 62% rekening fintech ber-usia 19-34 tahun. Artinya, pengguna fintech didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z. Umumnya, mereka menggunakan uang pinjaman dari fintech untuk konsumtif.
Menyikapi hal tersebut, hidup hemat dan penekanan gaya hidup harus dilakukan agar terhindar dari jerat utang dan menerapkan gaya hidup frugal living.
Mungkin kamu sudah pernah mendengar frugal living tapi belum tau manfaat dan tips memulainya. Jangan khawatir, mari simak penjelasan di bawah ini untuk lebih mengenal frugal living.
Frugal living artinya gaya hidup yang menekankan pada penggunaan uang secara tepat dan hemat. Orang yang menjalani gaya hidup ini akan memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting.
Konsep frugal living sudah ada sejak lama, masyarakat Yunani Kuno menyebutnya filosofi Stoisisme yang menekankan kesederhanaan dan hidup sesuai kebutuhan. Pada zaman itu, masyarakat Yunani Kuno menghargai kesederhanaan dan disiplin dan menghindari gaya hidup boros.
Tidak hanya itu, pada abad ke-18 dan 19, gerakan frugal living sudah muncul di Amerika Serikat. Gerakan ini dipicu oleh beberapa faktor seperti krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat yang memaksa banyak orang untuk hidup hemat.
Salah satu toko terkenal yang mempromosikan frugal living adalah Henry David Thoreau. Dalam bukunya Walden, Thoreau menceritakan pengalaman hidup sederhana di sebuah kabin di hutan selama dua tahun.
Frugal living bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga bagai memilih gaya hidup yang lebih bermakna dan berkelanjutan. Dengan menerapkan gaya hidup frugal living, kamu akan menjalani hidup yang lebih bahagia dan memuaskan, serta berkontribusi pada kelestarian lingkungan hidup.
Frugal living memiliki beberapa prinsip, antara lain sebagai berikut:
Prioritaskan Kebutuhan
Ini adalah prinsip utama. Frugal living memaksa kamu untuk memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi.
Pengeluaran untuk keinginan seperti makan di luar, hiburan mahal, dan barang-barang mewah sebaiknya dibatasi atau dicari alternatif yang lebih hemat.
Hidup Minimalis
Ini bukan berarti kamu harus membuang semua barang-barang kamu. Prinsip hidup minimalis dalam frugal living adalah memiliki barang secukupnya dan menghindari pembelian barang yang impulsif.
Sebelum membeli sesuatu, coba pikirkan sekali lagi apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau kamu sudah memiliki barang yang fungsinya sama.
Menghargai Apa yang Dimiliki
Dengan membatasi pembelian dan hidup lebih sederhana, kamu akan cenderung lebih menghargai barang-barang yang kamu punya. Kamu akan lebih merawat barang-barang tersebut dan menghindari keinginan untuk terus membeli yang baru.
Memasak di Rumah
Kebiasaan makan di luar bisa menjadi pengeluaran yang besar. Solusinya, cobalah untuk masak dirumah karena jauh lebih hemat dan lebih sehat. Kamu bisa dengan bebas memasak menu kesukaanmu dan membawa bekal makan siang ke kantor.
Hindari Hutang
Hal ini menjadi pantangan utama dalam prinsip frugal living. Hindari berhutang untuk hal-hal yang tidak penting apalagi konsumtif. Jika sudah terlanjur punya hutang, segera buat rencana untuk pelunasan lalu mulailah untuk menerapkan hidup hemat dan buang jauh-jauh sifat konsumtif karena akan menyusahkan.
Frugal living selalu di cap sama dengan pelit. Padahal keduanya berbeda jauh.
Frugal living adalah mengelola uang dengan baik dan bijak. Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living akan memprioritaskan untuk membeli yang butuh-butuh saja dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Berbeda dengan pelit. Pelit biasanya tidak mau mengeluarkan uang untuk kebutuhan dan tidak mau untuk memberi dan berbagi bahkan untuk hal-hal kecil.
Frugal living memiliki tujuan yang beragam, simak penjelasan berikut ini:
Hemat untuk Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Panjang:
Frugal living bertujuan untuk menghemat uang saat ini demi mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Contohnya seperti:
Membeli rumah
Membiayai pendidikan anak
Menyiapkan dana pensiun
Membangun dana darurat
Melunasi hutang
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, kamu akan memiliki lebih banyak uang untuk ditabung dan diinvestasikan. Ini akan membantu kamu mencapai tujuan lebih cepat.
Meningkatkan Tabungan
Frugal living bertujuan untuk meningkatkan tabungan dengan menghemat pengeluaran, secara otomatis uang yang tersisa dapat dialokasikan ke dalam tabungan untuk digunakan untuk tujuan kamu. Salah satunya untuk membeli rumah, biaya pendidikan, dan membeli kebutuhan lainnya.
Menghindari Utang
Dengan menghemat pengeluaran, secara tidak langsung keuangan kamu akan semakin stabil dan kamu akan terhindar dari hutang.
Membangun Kebiasaan yang Baik
Frugal living mengajarkan untuk berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan mencari cara untuk berhemat. Kebiasaan ini akan membantu kamu untuk mencapai kestabilan finansial. Ingat, frugal living bukanlah tentang hidup kekurangan, melainkan tentang hidup cerdas dan bijak dalam mengatur keuangan.
Setelah membaca tujuan dari frugal living, lantas bagaimana cara memulainya? Yuk simak tips di bawah ini
Membuat Rencana Keuangan
Dengan membuat anggaran, kamu akan tau detail keuangan kamu akan kamu alokasikan kemana sekaligus mengontrol pengeluaran. Setelah membuat rencana keuangan, kamu bisa mengidentifikasi kebutuhan utama sehingga bisa fokus ke pengeluaran yang penting-penting saja.
Menghemat Pengeluaran
Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menghemat pengeluaran rutin seperti makan di luar. Solusinya, kamu bisa masuk sendiri di rumah karena jauh lebih hemat.
Cari diskon dan promo untuk mendapatkan potongan harga saat belanja bulanan. Kamu juga bisa lho membeli barang second berkualitas. Tidak perlu gengsi karena banyak barang bekas yang masih bagus dan berkualitas tentunya harganya jauh lebih murah.
Baca Juga: Simak 5 Tips Belanja Online Agar Tetap Hemat
Hidup Minimalis
Hidup minimalis dalam frugal living artinya kamu hanya memiliki barang secukupnya yang benar-benar kamu butuhkan. Hindari membeli barang yang impulsif dan Fear of Missing Out (FOMO) serta menghindari membeli barang-barang mewah.
Contoh hidup minimalis itu seperti hanya memiliki 1 atau 2 sepatu, celana dan baju seperlunya, celana seperlunya, tas seperlunya, intinya segala sesuatu yang tidak berlebihan dari sisi kuantitas (jumlah).
Dengan begitu, kamu akan lebih hemat dalam mengatur keuangan dan hanya fokus kepada kebutuhan saja.
Bangun Kebiasaan yang Baik
Bangun kebiasaan yang baik tidak hanya untuk sukses dalam bidang tertentu, tapi bisa diterapkan juga dalam hidup frugal living. Contohnya seperti bawa bekal makan siang saat ke kantor, kurangi kebiasaan ngopi di luar, jalan kaki atau gunakan transportasi umum dan hindari kebiasaan membeli barang yang tidak perlu.
Bangun kebiasaan baik itu maka lambat laun kamu akan lebih hemat dan hidup sehat. Kamu bisa dengan cermat mengalokasikan keuangan kamu ke hal-hal yang perlu saja.
Kalau berbicara frugal living, maka tidak akan jauh-jauh dari kata menabung. Dengan menabung maka frugal living yang kamu jalani, akan terasa manfaat dan keuntungannya.
Kamu bingung memilih tempat tabungan? Tidak perlu bingung, kamu bisa gunakan Deposito Online Bank Sinarmas. Cara buka deposito mudah, 100% online melalui SimobiPlus dan penempatan dana mulai Rp500 ribu. Yuk simak cara daftarnya, simak penjelasan berikut ini untuk rasakan #FinansialLebihBaik:
Memiliki rekening tabungan/giro Bank Sinarmas
Tentukan nominal penempatan, mulai dari Rp500 ribu
Tentukan jangka waktu penempatan
Untuk penjelasan lengkapnya klik di sini!
Date Create : 16/07/2024
Prioritas
Kelola Uang Anda
Perencanaan Keuangan
Perencanaan Asuransi
Dapatkan Pinjaman Anda
Belajar Keuangan