ARTIKEL

Kapan Waktu yang Tepat Sebaiknya Kamu Melakukan Take Over KPR? Simak Selengkapnya!Ini Waktu yang Tepat!

Kapan Waktu yang Tepat Sebaiknya Kamu Melakukan Take Over KPR? Simak Selengkapnya!Ini Waktu yang Tepat!

Memiliki rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah impian banyak orang. Namun, dalam perjalanan cicilan yang bisa berlangsung 10 hingga 25 tahun, kondisi finansial dan kebutuhan hidup bisa berubah. Di sinilah istilah take over KPR atau alih kredit rumah menjadi relevan. Take over KPR bisa menjadi strategi cerdas untuk meringankan beban cicilan, mendapatkan bunga lebih rendah, atau memperbaiki kondisi keuangan.

Namun, pertanyaannya adalah: kapan waktu yang tepat untuk melakukan take over KPR? Apakah semua orang bisa melakukannya, dan apa saja pertimbangan sebelum mengambil langkah ini? Artikel ini akan membahas secara mendalam kapan sebaiknya kamu melakukan take over KPR, manfaatnya, dan hal-hal penting yang harus kamu perhatikan sebelum mengambil keputusan.

Apa Itu Take Over KPR?

Take over KPR adalah proses memindahkan pinjaman KPR dari satu bank ke bank lain dengan tujuan mendapatkan kondisi pembiayaan yang lebih menguntungkan. Misalnya, kamu sedang mencicil rumah melalui Bank A dengan bunga 10% per tahun, lalu kamu menemukan Bank B yang menawarkan bunga lebih rendah, yaitu 6,5%. Kamu bisa memindahkan sisa pinjamanmu ke Bank B agar cicilan bulanan menjadi lebih ringan.

Ada dua jenis take over yang umum dilakukan:

  1. Take over antarbank (alih kredit antar lembaga keuangan)Biasanya dilakukan karena ingin mendapatkan suku bunga lebih kompetitif atau fasilitas yang lebih baik dari bank lain.

  2. Take over antar individu (jual beli rumah yang masih KPR)Terjadi ketika seseorang menjual rumah yang masih dalam masa cicilan kepada pihak lain, dan pembeli melanjutkan kewajiban KPR tersebut dengan persetujuan bank.

Dalam konteks artikel ini, kita akan lebih berfokus pada take over antarbank sebagai strategi keuangan pribadi.

Mengapa Take Over KPR Bisa Menjadi Pilihan Cerdas?

Take over KPR bukan hanya soal memindahkan cicilan ke bank lain, tapi tentang mengoptimalkan keuangan pribadi. Banyak nasabah yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya bisa menghemat jutaan rupiah hanya dengan berpindah ke skema bunga yang lebih kompetitif.

Beberapa keuntungan take over KPR antara lain:

  • Mendapatkan bunga lebih rendah sehingga cicilan bulanan turun.

  • Mengatur ulang tenor pinjaman, baik untuk memperpanjang agar cicilan lebih ringan atau memperpendek agar cepat lunas.

  • Mengubah jenis bunga, dari bunga mengambang (floating) menjadi tetap (fixed) agar lebih stabil.

  • Meningkatkan kualitas layanan, jika bank baru menawarkan sistem pembayaran yang lebih fleksibel atau digital.

  • Memanfaatkan program promosi atau cashback dari bank penerima take over.

Namun, meskipun terdengar menguntungkan, take over KPR tetap perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang.

Kapan Sebaiknya Kamu Melakukan Take Over KPR?

Berikut adalah kondisi atau waktu yang ideal untuk mempertimbangkan take over KPR

1. Ketika Suku Bunga Bank Lain Lebih Rendah Secara Signifikan

Ini adalah alasan paling umum seseorang melakukan take over. Misalnya, kamu mengambil KPR lima tahun lalu dengan bunga tetap 9% selama tiga tahun pertama. Kini, bunga tersebut sudah berubah menjadi bunga mengambang (floating) di angka 11%. Namun, kamu melihat bank lain menawarkan bunga tetap hanya 6,75% untuk lima tahun pertama.

Selisih 4% mungkin terlihat kecil, tapi jika dihitung untuk sisa cicilan puluhan juta atau bahkan ratusan juta rupiah, jumlah yang bisa kamu hemat bisa mencapai puluhan juta per tahun. Take over pada kondisi ini adalah langkah yang bijak,  terutama jika sisa tenor kamu masih panjang (di atas lima tahun).

2. Saat Bunga KPR Mengambang Terlalu Tinggi

Setelah masa promo berakhir, KPR biasanya masuk ke fase bunga mengambang yang mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia. Ketika bunga acuan naik, otomatis cicilanmu juga ikut naik.

Jika kamu merasa beban cicilan mulai memberatkan, ini waktu yang tepat untuk mencari bank yang menawarkan bunga tetap atau fixed rate lebih lama.

Dengan melakukan take over ke bank yang memberikan bunga tetap, kamu bisa mengunci cicilan agar tidak berubah-ubah setiap tahun. Hal ini sangat membantu dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga.

3. Saat Kondisi Keuangan Pribadi Mengalami Perubahan

Kondisi finansial seseorang tidak selalu sama dari tahun ke tahun. Bisa jadi saat awal mengambil KPR, penghasilanmu tinggi dan kamu memilih tenor pendek agar cepat lunas. Namun, kini kamu memiliki tanggungan baru seperti biaya sekolah anak, usaha, atau kebutuhan lain yang membuat cicilan terasa berat.

Dalam kondisi seperti ini, take over bisa menjadi solusi. Kamu bisa memindahkan KPR ke bank lain dan memperpanjang tenor pinjaman untuk menurunkan cicilan bulanan.

Sebaliknya, jika penghasilanmu justru meningkat, kamu bisa melakukan take over dengan tujuan memperpendek tenor agar rumah lebih cepat lunas dan total bunga lebih kecil.

4. Ketika Kamu Ingin Mendapatkan Pelayanan dan Fasilitas Lebih Baik

Tidak semua bank memberikan layanan KPR yang sama. Ada bank yang memiliki sistem pembayaran modern, aplikasi digital lengkap, notifikasi otomatis, hingga fitur pelunasan sebagian yang mudah.

Jika bank tempat kamu mengambil KPR sekarang terasa kurang responsif atau sulit diakses, kamu bisa mempertimbangkan take over ke bank lain yang lebih sesuai dengan gaya hidupmu.

Misalnya, beberapa bank menyediakan layanan KPR digital, di mana kamu bisa mengecek sisa pinjaman, tenor, dan tanggal jatuh tempo langsung dari aplikasi mobile banking tanpa harus datang ke kantor cabang.

5. Ketika Kamu Ingin Mengubah Skema KPR

Sebagian orang ingin mengubah skema pembiayaannya karena alasan tertentu, misalnya:

  • Dari KPR konvensional ke KPR syariah, untuk menghindari sistem bunga.

  • Dari bunga mengambang ke bunga tetap, agar cicilan lebih stabil.

  • Atau dari KPR individu ke KPR joint income, untuk mendapatkan plafon pinjaman lebih besar.

Dalam kasus ini, take over menjadi jalan tengah yang efektif untuk menyesuaikan skema KPR dengan kebutuhan dan prinsip keuanganmu saat ini.

6. Saat Ingin Menyatukan Beberapa Cicilan

Beberapa orang memiliki lebih dari satu cicilan — misalnya cicilan kendaraan, KPR, dan pinjaman konsumtif lainnya. Jika beban bulanan mulai terasa berat, kamu bisa mempertimbangkan take over ke bank lain yang menyediakan fasilitas debt consolidation (penggabungan utang).

Dengan cara ini, beberapa cicilan bisa dijadikan satu dengan tenor yang disesuaikan, sehingga lebih mudah dikelola dan tidak membuat keuangan terlalu terbebani.

Baca juga artikel menarik lainnya: Format dan Contoh Surat Keterangan Kerja untuk KPR

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Take Over KPR

Meskipun banyak keuntungan, take over bukan keputusan yang bisa diambil secara impulsif. Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan:

  1. Biaya administrasi dan penalti pelunasan awal.Sebagian bank mengenakan biaya penalti (biasanya 1–2% dari sisa pokok pinjaman) jika kamu melunasi KPR sebelum tenor berakhir. Hitung dengan cermat apakah penghematan bunga di bank baru bisa menutup biaya penalti ini.

  2. Biaya notaris dan appraisal.Proses take over membutuhkan dokumen legal baru dan penilaian ulang nilai properti (appraisal). Pastikan kamu sudah menyiapkan anggaran tambahan untuk ini.

  3. Reputasi dan layanan bank baru.Pilih bank yang memiliki reputasi baik, sistem transparan, dan layanan pelanggan responsif. Jangan tergiur hanya karena bunga rendah tanpa melihat faktor lain.

  4. Kemampuan membayar cicilan.Pastikan cicilan baru tetap sesuai dengan rasio ideal keuangan: maksimal 30–40% dari total penghasilan bulanan.

Take over KPR adalah langkah cerdas untuk mengatur ulang strategi keuanganmu. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah ketika suku bunga di bank lain lebih rendah, bunga KPR kamu naik signifikan, atau kondisi keuangan pribadi berubah.

Namun, keputusan take over sebaiknya tidak diambil hanya karena tren. Lakukan perhitungan matang, bandingkan penawaran dari beberapa bank, dan pahami biaya-biaya yang terlibat.

Dengan langkah yang tepat, take over KPR bisa membantumu menghemat puluhan juta rupiah, menstabilkan arus kas, dan membuat kepemilikan rumah terasa lebih ringan.

Jadi, jika kamu merasa cicilan rumah mulai berat atau melihat peluang bunga yang lebih baik di bank lain, jangan ragu untuk mulai mengevaluasi KPR-mu. Mungkin saja saat inilah waktu terbaik untuk melakukan take over dan mengatur keuangan dengan lebih bijak demi masa depan yang lebih stabil.

💡 Sudah saatnya kamu berhenti membayar bunga tinggi dan mulai hemat jutaan rupiah setiap bulannya!

Cari tahu seberapa besar cicilanmu bisa turun dengan program KPR Take Over dari Bank Sinarmas. Prosesnya mudah, bunganya kompetitif, dan kamu bisa langsung simulasi untuk lihat perbandingan nyata dengan KPR lamamu.

👉 Klik di sini sekarang juga untuk mulai langkah cerdasmu memiliki rumah dengan cicilan lebih ringan dan bunga lebih rendah bersama Teman KPR Bank Sinarmas.

Date Create : 20/10/2025
Bagikan          
flb
logobsim
Kantor Pusat Sinar Mas Land Plaza
Jl. M.H Thamrin kav 51,
Menara 1, Lantai 1 & 2,
Jakarta 10350 - Indonesia
Bank Sinarmas CARE 1500153
(021) 501 88888 Media Sosial Kami facebook     instagram     twitter     tiktok     youtube    
PT. Bank Sinarmas Tbk. berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini

Link
Sinarmas Asset Management Terbaik Investasi Reksadana
Sinarmas Sekuritas Terbaik Online Trading Investasi Saham
Bank Nano Syariah


© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.