Iduladha atau Hari Raya Kurban merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan dengan penuh sukacita. Selain menyembelih hewan kurban, umat Muslim di seluruh dunia memiliki beragam tradisi unik yang menjadi bagian dari kekayaan budaya masing-masing. Di Indonesia, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari raya ini.
Berikut adalah beberapa kebiasaan unik saat Iduladha yang menarik untuk diketahui:
Di Aceh, masyarakat memiliki tradisi “Meugang”, yaitu membeli dan memasak daging secara besar-besaran sehari sebelum Iduladha. Daging dimasak dalam berbagai jenis, seperti gulai, rendang, dan kari, lalu disantap bersama keluarga. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan menjadi momen berkumpul yang hangat.
Meskipun salat Iduladha bisa dilakukan di masjid, banyak umat Muslim yang lebih memilih melaksanakannya di lapangan terbuka atau bahkan di jalan raya. Selain menjadi simbol kebersamaan, ini juga memberi ruang bagi ribuan orang untuk beribadah secara massal.
Di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Bandung, dan Malang, hewan kurban diarak keliling kampung sebelum disembelih. Hewan-hewan tersebut biasanya dihias dengan bunga dan kain warna-warni, diiringi rebana atau musik tradisional. Tujuannya adalah untuk menghidupkan suasana dan menunjukkan antusiasme warga dalam menyambut hari raya.
Salah satu ciri khas Iduladha di Indonesia adalah semangat gotong royong. Setelah salat Ied, warga berkumpul di masjid atau lapangan untuk bersama-sama menyembelih hewan kurban, memotong-motong daging, dan membagikannya kepada yang berhak menerima. Ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian sosial.
Masyarakat Minangkabau punya tradisi unik menjelang Iduladha, yaitu “Balimau” atau mandi dengan air jeruk nipis. Ini dilakukan sebagai bentuk penyucian diri sebelum hari raya. Meskipun lebih dikenal saat menjelang Ramadan, beberapa daerah tetap melestarikannya saat Iduladha.
Setiap daerah di Indonesia punya menu khas Iduladha seperti tongseng, sate kambing, gulai kambing, binte biluhuta (di Gorontalo) atau pallu basa (di Sulaweis Selatan). Kegiatan memasak dan makan bersama menjadi bagian dari perayaan yang mempererat hubungan antar anggota keluarga dan tetangga.
Beberapa komunitas atau organisasi kini mulai menggalakkan tradisi menyumbangkan hewan kurban ke daerah pelosok yang jarang mendapat kurban. Ini menjadi bentuk kepedulian agar berkah Iduladha dirasakan lebih merata.
Di negara-negara minoritas Muslim seperti Jepang, Korea, atau Eropa, Iduladha dirayakan dengan cara yang sedikit berbeda. Umat Muslim biasanya berkumpul di pusat komunitas atau kedutaan besar, menyewa tempat untuk salat berjamaah, dan mengadakan acara makan bersama. Kurban disalurkan melalui lembaga internasional atau disembelih di tempat pemotongan resmi yang halal.
Kebiasaan unik saat Iduladha menunjukkan bahwa meskipun esensinya sama yaitu berkurban dan mendekatkan diri kepada Allah, namun setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakannya. Inilah kekayaan budaya yang memperkaya makna Hari Raya Kurban. Di balik gemerlap tradisi, nilai utamanya tetap sama yaitu ikhlas, berbagi, dan mempererat tali persaudaraan.
Berbagi kebaikan di Hari Raya Iduladha lebih mudah dengan SimobiPlus Bank Sinarmas. Dapatkan kemudahan dalam melakukan zakat atau membeli hewan kurban lebih hemat dengan fitur gratis transfer BI-FAST.
Download SimobiPlus sekarang juga!
Date Create : 27/05/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.