Latte Factor. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh pakar finansial, David Bach. Ia menggunakan istilah latte factor untuk mendefinisikan hal-hal kecil yang rutin dibelanjakan, yang sebenarnya gak penting-penting banget.
Analogikan aja kamu beli camilan sore seharga minimal Rp20 ribu setiap hari. Kalau ditotal, kebiasaan tersebut akan menghabiskan Rp600 ribu dalam sebulan (asumsi 1 bulan=30 hari). Nggak cuma jajanan, latte factor juga bisa berupa top-up e-wallet, biaya transfer antar Bank, belanja di luar belanja bulanan (untuk fashion, skincare, atau kosmetik), biaya admin Bank, atau biaya transportasi online.
Tanpa disadari, latte factor bikin penghasilan kamu sebagian besar habis untuk jajan sehingga sulit untuk menabung apalagi berinvestasi. Bisa jadi, pengeluaran latte factor malah lebih besar daripada pengeluaran bulanan wajib.
Apa sih penyebab latte factor?
Menurut Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, latte factor bisa muncul dengan mudah karena kebiasaan, tekanan sosial, hingga kontrol diri yang lemah.
Di lain sisi, Psikolog Ajeng Raviando menjelaskan gaya hidup penyebab latte factor kebanyakan dialami oleh generasi milenial. Dikutip dari Tirto, ini karena generasi milenial sudah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi sejak mereka kecil. “Akibatnya, mereka kerap mengeluarkan uang untuk sekadar memuaskan nafsu atau mengikuti tren yang sedang berlangsung,” katanya.
Kurang lebih sama dengan Johanna Gani di atas, menurut Ajeng latte factor muncul karena beberapa alasan. Bisa jadi karena kebiasaan, impulsive buying, dan tekanan dari lingkungan. Jika setiap pagi kamu membeli kopi, secara nggak sadar kamu akan selalu beli kopi tersebut tanpa berpikir panjang lagi. Bisa juga ketika teman-teman mengajak kamu untuk nongkrong di coffee shop mahal, kamu ikut saja demi menjaga pertemanan.
Hindari Latte Factor dengan Lock Dana dari Kartu Kredit INDIGO
Teknologi boleh aja berkembang pesat, tapi jangan biarkan efek latte factor bikin kamu gagal menabung. Kalau kamu masih kesulitan mengontrol kebiasaan kecil yang bikin kantong jebol, maka kamu butuh #PartnerYangSeru untuk mengingatkan batas pengeluaranmu.
Kamu tetap bisa memakai Kartu Kredit sekaligus menabung dengan fitur Lock Dana Kartu Kredit INDIGO. Produk Bank Sinarmas satu ini memungkinkanmu membatasi pengeluaran (limit) Kartu Kredit secara otomatis. Limit Kartu Kredit INDIGO adalah 90% dari Lock Dana kamu. Misalnya, kamu mengajukan limit Rp10 juta, maka limit Kartu Kredit yang bisa kamu gunakan hanya Rp9 juta. Fitur ini berguna banget untuk membantu kamu melunasi tagihan di akhir bulan dengan sistem autodebet.
Kartu Kredit INDIGO memiliki 3D Secure untuk setiap transaksi online, setiap pemegang kartu akan menerima kode OTP melalui SMS. Dengan fasilitas ini, transaksimu terjamin aman!
Gimana, sudah siap atur keuanganmu dengan lebih baik? Apply Kartu Kredit INDIGO sekarang!
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.