Pagi itu, warung kopi Pak Andrew seperti biasa ramai oleh obrolan warga. Pak Andrew baru saja menerima uang pecahan Rp100.000 yang tampak aneh. Warnanya agak pudar, dan teksturnya terasa sedikit berbeda.
“Pak, ini uangnya asli nggak ya?” tanya seorang pelanggan yang curiga.
Pak Andrew pun bingung. Tak ingin rugi, ia pun bertanya pada temannya yang bekerja di bank, dan dari sanalah cerita ini bermula—tentang pentingnya tahu cara membedakan uang asli dan palsu dengan mudah.
Bukan hanya pedagang seperti Pak Andrew, siapa pun bisa jadi korban uang palsu. Meskipun kasusnya tidak sebanyak dulu tapi uang palsu tetap bisa beredar.
uang palsu bukan hanya merugikan secara materi. Ia juga merusak kepercayaan antar individu, melemahkan ekonomi, dan bisa membuat orang baik terjebak dalam masalah hukum.
Sayangnya, uang palsu tidak hanya beredar di tempat gelap, ia bisa muncul di pasar, warung, toko retail, bahkan ATM yang tidak terkalibrasi baik. Oleh karena itu, setiap orang baik pedagang, pelajar, pekerja, maupun ibu rumah tangga, perlu tahu cara membedakannya.
Bank Indonesia menyarankan tiga langkah sederhana untuk memeriksa uang, yang dikenal sebagai 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang.
Langkah pertama dan paling dasar adalah melihat dengan mata telanjang. Uang asli memiliki ciri visual yang sulit ditiru:
Gambar tampak jelas dan tajam, tidak buram atau pecah. Warna-warnanya solid dan tidak luntur.
Ada perubahan warna pada angka nominal saat dilihat dari sudut tertentu (pada uang emisi terbaru).
Uang palsu biasanya terlihat lebih kusam, kurang simetris, dan detail gambarnya tidak presisi.
Tip: Coba lihat bagian gambar utama dan angka nominal dengan cahaya cukup terang. Bandingkan dengan uang lain jika ragu.
Langkah kedua adalah menggunakan indra peraba. Uang asli dicetak dengan teknik khusus (intaglio) yang membuat permukaannya memiliki tekstur timbul.
Pada bagian tulisan “BANK INDONESIA”, lambang negara (Garuda), dan angka nominal, biasanya terasa kasar dan menonjol.
Uang palsu cenderung licin atau terlalu halus karena menggunakan cetakan biasa atau printer rumahan.
Tip: Gesekkan jari pelan di atas permukaan uang. Jika tidak terasa timbul, patut dicurigai.
Langkah ketiga adalah menerawangkan uang ke arah cahaya.
Pada uang asli akan terlihat benang pengaman yang tertanam di dalam kertas.
Akan muncul pula gambar watermark—biasanya berupa wajah pahlawan nasional—yang hanya terlihat ketika uang diterawangkan.
Uang palsu seringkali hanya mencetak gambar mirip watermark di permukaan, tapi tidak tampak transparan dan menyatu dari dua sisi.
Tip: Gunakan cahaya matahari atau lampu meja. Watermark yang asli akan tampak halus dan menyatu dengan kertas.
Uang rupiah saat ini memiliki fitur keamanan yang makin canggih:
Tinta berubah warna (color-shifting ink): Nominal uang akan berubah warna jika dilihat dari sudut berbeda.
Gambar tersembunyi: Ada angka nominal yang muncul saat uang dimiringkan.
Kode untuk tunanetra: Garis timbul di tepi uang untuk membantu penyandang disabilitas mengenali nominal.
Baca juga artikel menarik lainnya: Begini Cara Melaporkan Pinjol Ilegal ke OJK!
Jika kamu curiga menerima uang palsu, jangan langsung membuang atau membelanjakan uang itu. Berikut langkah bijaknya:
Segera pisahkan uang tersebut. Jangan dicampur dengan uang lain.
Laporkan ke bank terdekat atau kantor polisi. Mereka bisa memverifikasi dan mencatat laporan.
Jangan menyebarkan kembali uang tersebut. Itu bisa membuatmu terlibat dalam tindak pidana.
Sejak kejadian pagi itu, Pak Andrew jadi lebih teliti setiap kali menerima uang. Ia bahkan menaruh lampu kecil di dekat meja kasir untuk membantu menerawang uang saat kondisi gelap. “Bukan curiga, cuma lebih hati-hati,” katanya.
Membedakan uang asli dan palsu bukan perkara sulit. Dengan kebiasaan melihat, meraba, dan menerawang, siapa pun bisa menghindari kerugian yang tidak perlu. Karena dalam setiap lembar rupiah, ada nilai yang lebih dari sekadar angka—yaitu kepercayaan dan tanggung jawab.
Agar transaksi kamu makin aman dan praktis tanpa harus repot memeriksa keaslian uang tunai setiap saat, beralihlah ke transaksi digital yang lebih aman dan nyaman, yaitu aplikasi mobile banking Bank Sinarmas: SimobiPlus. Untuk bertransaksi dan bayar berbagai tagihan, kamu bisa buka Tabungan modern aman dan nyaman, yaitu aplikasi mobile banking Bank Sinarmas: SimobiPlus, prosesnya 100% online.
Dengan memiliki Tabungan Simas Digi di SimobiPlus, kamu bisa menabung, mentransfer uang, membayar tagihan, hingga mengatur keuangan langsung dari genggaman tangan kamu — cepat, mudah, dan tentunya bebas risiko uang palsu.
👉 Klik di sini untuk mengenal dan download SimobiPlus dari Bank Sinarmas sekarang juga!
Date Create : 25/06/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.