Transformasi digital di sektor perbankan terus berkembang pesat, terutama setelah pandemi COVID-19 menjadi katalisator yang mempercepat adopsi teknologi. Silfanus Barita Setiawan, Portfolio & Loyalty Division Head Bank Sinarmas menjelaskan bahwa digitalisasi menjadi langkah penting bagi bank untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah tuntutan masyarakat yang semakin mengedepankan kepraktisan.
Silfanus melanjutkan, perkembangan teknologi di sektor perbankan Indonesia cukup signifikan. “Pandemi Covid-19 yang terjadi di kurun waktu 2020 - 2022 menjadi salah satu katalisator yang mempercepat digitalisasi termasuk perkembangan teknologi di perbankan. Salah satu contoh perkembangan teknologi itu misalnya ada QRIS (Quick Response Indonesia Standard). ” ungkapnya.
Berdasarkan data per April 2024, transaksi menggunakan QRIS tumbuh hingga 194% secara year-on-year. “Hampir seluruh Bank di Indonesia juga melakukan pengembangan di sisi teknologi perbankan, khususnya untuk memberikan kemudahan layanan bagi para nasabahnya. Begitu juga di Bank Sinarmas yang terus mengembangkan teknologinya lewat mobile Banking SimobiPlus”. Ujar Pak Silfanus.
Merujuk pada Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020–2025 yang dirilis oleh OJK, terdapat empat langkah utama yang menjadi panduan transformasi perbankan digital:
Pemanfaatan Teknologi Baru
Bank perlu memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Application Programming Interface (API).
Kolaborasi Sehat Antarbank
Coopetition atau kolaborasi strategis dengan kompetitor menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital bersama.
Layanan Advanced untuk Nasabah Baru dan Lama
Teknologi baru dapat diadopsi untuk memperluas jangkauan layanan.
Mitigasi Risiko yang Lebih Baik
Bank perlu memperkuat kemampuan mereka untuk menghadapi berbagai risiko dalam operasi digital.
Selain itu, laporan Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan bahwa layanan keuangan digital di Indonesia akan tumbuh sebesar 19% pada 2024, dengan nilai transaksi mencapai $404 miliar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Pak Silfanus menyebutkan bahwa salah satu tren utama di 2025 adalah penggunaan AI (Artificial Intelligence). “ AI akan membantu bank untuk beroperasi lebih efektif dalam beberapa fungsi yang termasuk tapi tidak terbatas dari penggunaan AI untuk pemrosesan transaksi dan data, serta deteksi fraud,” jelasnya. Beberapa penerapan AI yang disebutkan meliputi:
Pemrosesan data dan transaksi
Deteksi penipuan (fraud detection)
Layanan chatbot untuk menyelesaikan masalah Nasabah
Otomatisasi dalam perencanaan keuangan
“Bank juga perlu mengadopsi teknologi baru yang lebih canggih untuk memenuhi kebutuhan nasabah di masa depan,” tambahnya.
Tren teknologi perbankan di 2025 akan sangat dipengaruhi oleh inovasi AI, kolaborasi antarbank, dan penguatan mitigasi risiko. Bagi masyarakat, penting untuk mulai memanfaatkan layanan digital yang ada agar tidak ketinggalan dalam era transformasi ini.
“Yuk, siapkan transformasi perbankan digital supaya tetap kompetitif dan relevan di dunia yang terus berkembang! Hubungi kantor cabang Bank Sinarmas untuk informasi lebih lanjut, dan mulailah langkah menuju #FinansialLebihBaik!” tutup Silfanus.
Date Create : 02/01/2025© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.