ARTIKEL

18 Istilah Penting buat Belajar Investasi Reksadana Pemula

Simak beberapa istilah dalam investasi reksadana pemula yang wajib kamu ketahui. Mulai investasi Danamas Rupiah Plus dari Rp100 ribu melalui Bank Sinarmas

Saat ini, reksadana telah menjadi sumber penghasilan pasif yang dipilih oleh banyak orang. Namun, ada banyak istilah yang perlu kamu ketahui jika ingin belajar investasi reksadana pemula. Jangan khawatir, berikut ini beberapa istilah penting yang wajib kamu ketahui sebelum memulai investasi reksadana. Simak, yuk!

Istilah Penting buat Investasi Reksadana Pemula

1. Investor (pemodal)

Ini adalah istilah untukmu yang sudah memiliki produk investasi. Umumnya, ada 3 jenis pemodal berdasarkan profil risikonya, yaitu konservatif (risk averse), moderat (risk neutral), dan agresif (risk seeker).[Syeba Vic1] [Rendi Per2]  Tipe konservatif biasanya adalah para pemula yang selalu pilih investasi dengan risiko kecil dan return cenderung stabil, beda dengan tipe agresif yang justru siap dengan risiko tinggi karena sudah berpengalaman dan mengincar return besar. Di antara keduanya, ada tipe pemodal moderat yang siap dengan risiko fluktuasi tapi masih tidak terlalu berani ambil risiko. Untuk mengetahui kamu termasuk jenis pemodal yang mana, seorang investor biasanya akan mengisi profil risiko sebelum membeli produk investasi.

2. Manajer investasi (MI)

Sebagai investor, kamu akan sering mendengar istilah manajer investasi. Pihak ini adalah orang yang bertugas mengelola dana dari investor untuk diinvestasikan pada portofolio efek hingga menghasilkan keuntungan (imbal hasil).

Agar imbal hasil yang diterima maksimal, seorang manajer investasi harus memiliki kemampuan, skill, dan pemahaman tinggi terkait dunia pasar modal. Oleh sebab itu, jangan ragu mencari tahu tentang kinerja dan latar belakang MI yang akan mengelola dana kamu sebelum membeli.

3. Bank kustodian

Sederhananya,  bank kustodian merupakan tempat penitipan kekayaan dari kumpulan reksadana yang dikelola MI. Pihak bank kustodian berasal dari bank umum yang terverifikasi Otoritas Jasa Keuangan. Imbal hasil, hak-hak, bunga, transaksi efek, dan sebagainya adalah beberapa aset reksadana yang disimpan oleh bank kustodian.

4. Agen penjual reksadana (APERD)

Selain manajer investasi, agen penjual reksadana adalah pihak yang berperan sebagai penjual instrumen reksadana. Untuk menjamin APERD tepercaya, aman, dan legal, pastikan pihak ini mengantongi Surat Tanda Terdaftar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5. Prospektus

Sebelum membeli produk reksadana atau investasi lainnya, kamu disarankan memeriksa bagian prospektusnya. Prospektus adalah keterangan tertulis yang berisi penawaran umum mengenai produk reksadana yang diajukan oleh calon investor. Informasi yang dimuat dalam prospektus, antara lain tata cara penjualan dan pembelian unit, informasi detail tentang produk, dan likuidasi reksadana.

6. Portofolio efek

Portofolio efek adalah salah satu istilah dalam reksadana yang akan sering kamu dengar. Istilah efek merujuk pada surat-surat berharga, seperti surat utang, saham, reksadana, sukuk, dan sejenisnya. Sedangkan, portofolio efek adalah gabungan dari beberapa efek yang dikumpul menjadi surat berharga.

7. Unit Penyertaan

Istilah yang juga selalu ada saat membeli produk reksadana adalah unit penyertaan (UP). UP menunjukkan satuan harga reksadana. Misalnya, kamu menginvestasikan dana reksadana dengan modal awal Rp100 ribu maka kamu disebut sebagai pemegang unit penyertaan.

8. Jam cut off bursa

Jam cut off dalam reksadana penting kamu perhatikan. Waktu ini merupakan batas waktu dalam melakukan transaksi reksadana di bursa, meliputi pembelian (subscription), penjualan (redemption), dan switching. Di Indonesia, pukul 13:00 WIB menjadi batas waktu cut-off.

Namun, di situasi pandemi, jam cut off berubah jadi pukul 11:00–12:00 WIB sesuai kebijakan bank kustodian. Pembelian dan penjualan yang dilakukan sebelum cut off akan diproses dan masuk pada hari yang sama. Namun, transaksi yang masuk setelah jam cut off akan diproses hari berikutnya. Begitu pun kalau libur bursa, transaksi diproses pada hari kerja.

9. Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Selain UP, dalam perhitungan investasi reksadana dikenal juga istilah NAB atau NAV. Ini merupakan nilai atau harga dari sebuah produk reksadana yang tengah diperjualbelikan. Nilai NAB sendiri bisa berubah setiap hari.

NAB berfungsi sebagai perkiraan imbal hasil yang bisa investor dapatkan. Melalui nilai NAB reksadana, kamu bisa melihat harga per unit produk reksadana sedang naik atau turun. Imbal hasil yang investor dapatkan akan optimal jika menjual reksadana saat nilai NAV-nya sedang naik.

10. Fund Fact Sheet

Fund fact sheet merupakan laporan yang diterbitkan manajer investasi terkait informasi portofolio, jumlah dana kelolaan, dan perkembangan kinerja produk reksadana. Memahami fund fact sheet sangat penting bagi investor dalam memilih produk yang tepat.

11. Subscription (pembelian)

Aktivitas subscription merujuk pada pembelian suatu produk reksadana. Pembelian umumnya dilakukan pada hari bursa. Dalam subscription, investor bisa dikenakan biaya pembelian (subscription fee) sesuai kebijakan tiap penyedia instrumen. Namun, ada juga penyedia yang menggratiskan biaya pembelian.

12. Redemption (penjualan kembali)

Kebalikan dari subscription, redemption berarti penjualan kembali produk reksadana. Transaksi penjualan bisa dikenakan biaya penjualan sesuai kebijakan penyedia.

13. Switching (pengalihan)

Switching merupakan pengalihan reksadana dengan cara menukar dan memindahkan sejumlah unit yang telah dibeli ke produk reksadana lain dituju untuk memperoleh imbal hasil maksimal. Hal ini biasa dilakukan ketika kondisi pasar modal sedang kurang baik.

14. Money Market Funds (reksadana pasar uang)

Reksadana pasar uang adalah produk yang dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen pasar uang, deposito, atau obligasi yang diterbitkan dalam waktu 1 tahun. Pasar uang adalah investasi reksadana pemula yang dianggap cocok. 

15. Fixed Income Funds (reksadana pendapatan tetap)

Selain reksadana pasar uang, dikenal juga reksadana pendapatan tetap. Ini merupakan reksadana yang cocok untuk jangka menengah dan panjang. Risikonya lebih tinggi daripada pasar uang, tapi imbal hasilnya cenderung stabil.

16. Equity Funds (reksadana saham)

Jenis lain dari reksadana ini menginvestasikan sebagian besar asetnya pada instrumen ekuitas, seperti saham. Biasanya, reksadana ini dipilih untuk jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi daripada reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, tapi potensi imbal hasilnya paling tinggi.

17. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Berharga Negara dalam istilah reksadana adalah produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pembuatan SBN ditujukan untuk membiayai anggaran pembangunan dan infrastruktur negara. Gambarannya, kamu ‘meminjamkan’ sejumlah dana dalam kurun waktu tertentu. Saat jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikan dana secara penuh sekaligus imbal hasil berupa bunga.

18. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Dalam dunia perbankan dan investasi, kamu akan sering mendengar istilah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK adalah lembaga resmi yang bertugas mengatur, mengawasi, memeriksa, dan menyelidiki sektor keuangan khususnya pasar modal.

Adanya lembaga menjaga sistem keuangan tumbuh dengan baik dan melindungi berbagai pihak di bidang perbankan dan investasi. Setiap penyelenggara jasa keuangan wajib memiliki izin dari OJK. Itu sebabnya investor harus memastikan penyedia reksadana yang dipilih sudah berizin resmi dari OJK.

 

Rekomendasi Investasi Reksadana Pemula: Danamas Rupiah Plus

Danamas Rupiah Plus adalah reksadana pasar uang yang 100% diversifikasi pada instrumen pasar uang dan/atau efek utang. Tingkat risikonya paling rendah di antara reksadana jenis lain dan jadi investasi reksadana pemula yang tepat.

Untuk investasi reksadana Danamas Rupiah Plus, kamu #BISA mulai dengan modal Rp100 ribu dari Bank Sinarmas, tanpa biaya pembelian ataupun penjualan kembali. Tertarik investasi reksadana sekarang?

Download SimobiPlus dan buka rekening Bank Sinarmas sekarang kalau belum punya. Lalu, kunjungi kantor cabang Bank Sinarmas bersama copy KTP/paspor untuk membeli Unit Penyertaan Reksadana dengan mengisi:

  • form pembukaan rekening SAM
  • form profil pemodal
  • form Pembelian Unit Penyertaan Reksadan

Jika reksadana sudah berhasil dibeli, kamu bisa bertransaksi melalui SimobiPlus untuk top up/jual reksadana yang sama.

Jangan tunda lebih lama, cek ketentuan selengkapnya simak di sini. Temukan produk investasi reksadana pemula dan transaksi dengan mudah via SimobiPlus.

 

Disclaimer:

Reksa Dana adalah produk pasar modal dan bukan merupakan produk Bank sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan.

 
Bagikan          
Kantor Pusat Sinar Mas Land Plaza
Jl. M.H Thamrin kav 51,
Menara 1, Lantai 1 & 2,
Jakarta 10350 - Indonesia
Bank Sinarmas CARE 1500153
(021) 501 88888
Media Sosial Kami                         
PT. Bank Sinarmas Tbk. berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Link
Sinarmas Asset Management Terbaik Investasi Reksadana
Sinarmas Sekuritas Terbaik Online Trading Investasi Saham
Bank Nano Syariah


© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.

×
Butuh Bantuan?
Staff kami selalu siap membantu
Livechat
Bank Sinarmas CARE