Aset merupakan sumber daya yang diharapkan dapat meningkatkan keuntungan di masa mendatang. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai aset, jenis, sifat, dan contohnya, simak informasi berikut ya!.
Aset adalah elemen penting dalam sebuah bisnis. Terdapat berbagai definisi aset, baik dari perspektif akuntansi maupun bisnis secara umum.
Kali ini, Bank Sinarmas akan mengupas tuntas mengenai pengertian aset dan contoh aset.
Aset adalah sumber daya yang memiliki nilai ekonomi yang dimiliki oleh individu atau perusahaan dan diharapkan dapat memberikan keuntungan di masa depan. Dalam dunia akuntansi, aset didefinisikan sebagai komponen aktiva yang tercantum dalam laporan neraca dan dibandingkan dengan pasiva (liabilitas dan ekuitas).
Meskipun istilah "aset" sering digunakan untuk merujuk pada barang yang dimiliki oleh seseorang, aset sebenarnya tidak harus sepenuhnya dimiliki oleh pemiliknya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki mesin operasional yang seluruh pembiayaannya berasal dari hutang. Mesin tersebut tetap dianggap sebagai aset, namun perusahaan juga harus mengeluarkan biaya untuk pembayaran hutang yang tercatat sebagai liabilitas.
Setelah memahami definisi aset, kini kita akan mengulas beberapa ciri-ciri yang membedakan aset dari jenis kekayaan lainnya. Berikut adalah sifat-sifat aset.
Memiliki Nilai Ekonomi
Sifat pertama dari aset adalah memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat dijual atau ditukar menjadi uang tunai. Oleh karena itu, hanya benda-benda yang memiliki manfaat dan masih diminati oleh pembeli yang dapat dikategorikan sebagai aset. Sebuah benda, tidak peduli seberapa mahal atau uniknya, tidak dapat dianggap sebagai aset jika tidak memiliki kegunaan.
Dapat Menghasilkan Keuntungan di Masa Depan
Selain memiliki kegunaan, aset juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan di masa depan. Keuntungan ini bisa didapatkan melalui berbagai cara, seperti melalui penjualan atau pemanfaatan dalam operasional bisnis.
Jenis aset ini digunakan untuk mengukur seberapa cepat dan mudah suatu aset dapat diubah menjadi uang tunai atau likuid.
Likuiditas sendiri mengacu pada kemampuan suatu aset atau investasi untuk dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan.
Terdapat tiga jenis aset berdasarkan tingkat konversinya:
Aset Lancar
Aset ini dapat dengan cepat dan mudah diubah menjadi uang tunai tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan. Aset lancar sangat likuid. Contoh aset lancar meliputi uang tunai, deposito berjangka, surat berharga pasar uang, dan rekening giro.
Aset Semi Lancar
Aset semi lancar memiliki likuiditas yang berada di antara aset lancar dan aset tidak lancar. Aset jenis ini dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Namun, dalam beberapa situasi, pencairan aset semi lancar memerlukan beberapa proses yang memakan waktu. Contoh aset semi lancar termasuk investasi jangka menengah, sertifikat deposito, dan saham dalam perusahaan swasta.
Aset Tidak Lancar
Aset ini memiliki likuiditas yang rendah dan umumnya memerlukan waktu lebih lama untuk diubah menjadi uang tunai. Aset tidak lancar mencakup properti, kendaraan, tanah, investasi jangka panjang, dan aset tak berwujud seperti paten atau merek dagang.
Tips Mengelola Aset dengan Efektif
Mengelola aset secara efektif sangat penting untuk mencapai keberhasilan finansial, baik untuk perusahaan maupun individu.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk mengelola aset dengan baik:
Mengelola Pemasukan dan Pengeluaran dengan Bijak
Pertama-tama, penting untuk selalu mengatur keuangan secara bijaksana. Salah satu caranya adalah memastikan bahwa pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Dengan cara ini, kamu dapat mengalokasikan dana lebih untuk memelihara dan mengembangkan aset yang dimiliki.
Menunjuk Penanggung Jawab yang Kompeten
Karena aset adalah hal yang sangat berharga, sangat penting untuk memilih seseorang atau tim yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengelolaannya. Pastikan untuk memilih tim yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam mengelola dan merawat aset.
Memahami Depresiasi Aset
Mengetahui konsep depresiasi aset sangat penting untuk memahami penurunan nilai aset seiring waktu. Dengan memahami konsep ini, kamu dapat membuat perencanaan keuangan jangka panjang dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengganti atau memperbarui aset.
Mengoptimalkan Investasi pada Aset
Pikirkan untuk menginvestasikan dana dalam pemeliharaan aset. Investasi ini bisa berupa perbaikan atau perawatan yang dapat meningkatkan nilai atau kinerja aset. Dengan melakukan investasi ini, kamu dapat memastikan bahwa aset selalu dalam kondisi optimal dan memberikan manfaat maksimal untuk bisnis kamu.
Melakukan Pemantauan dan Evaluasi
Pantau secara rutin kondisi aset, termasuk kondisi fisik, penggunaan, dan nilai aset. Evaluasi ini membantu kamu untuk mengetahui apakah aset tersebut masih memberikan nilai atau apakah diperlukan perubahan strategi dalam pengelolaannya.
Demikian beberapa tips tentang aset, jenis-jenisnya, contohnya, dan cara mengelola aset yang perlu kamu ketahui.
Kesimpulannya, aset adalah sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dan berpotensi untuk memberikan manfaat atau pendapatan di masa depan.
Tabungan online Bank Sinarmas adalah salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Program ini menawarkan berbagai produk investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Selain itu, menabung merupakan salah satu jalan agar kamu bisa segera mendapatkan aset yang kamu inginkan.
Kamu juga bisa dapatkan keunggulan dari Tabungan Online Bank Sinarmas, antara lain:
100% online
Bunga hingga 7%
Bebas biaya admin
10 kupon top up biaya cashback
Tunggu apalagi? Yuk segera daftar Tabungan Online Bank Sinarmas!
Date Create : 29/08/2024© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.