
Ketika mendengar nama Warren Buffett, kebanyakan orang langsung teringat pada sosok miliarder legendaris yang dikenal sebagai “Oracle of Omaha”. Ia bukan hanya salah satu orang terkaya di dunia, namun juga salah satu investor paling sukses dalam sejarah modern.
Siapa sangka di balik kekayaannya yang mencapai puluhan miliar dolar, Warren Buffett menjalani kehidupan yang sederhana dan penuh kebiasaan unik yang mungkin terdengar tidak biasa bagi seorang miliarder. Tidak seperti kebanyakan orang kaya yang hidup glamor, Buffett justru dikenal sangat hemat, disiplin, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Menariknya, kebiasaan-kebiasaan unik ini bukan hanya mencerminkan kepribadiannya, tetapi juga menjadi fondasi kesuksesannya dalam berinvestasi dan menjalani hidup. Nah, berikut adalah 8 kebiasaan unik Warren Buffett yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin sukses secara finansial dan pribadi.
Kebanyakan miliarder memiliki rumah megah di berbagai negara, tetapi Buffett berbeda. Ia masih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska, yang dibelinya pada tahun 1958 dengan harga sekitar USD 31.500 — dan ia masih tinggal di sana hingga sekarang!
Rumah tersebut memang nyaman dan terawat, namun jauh dari kesan mewah. Buffett pernah mengatakan bahwa rumah itu sudah memberikan segala yang ia butuhkan.
“Aku senang di sini. Jika aku punya 10 rumah, aku tetap hanya bisa tinggal di satu tempat pada satu waktu.”
Kebiasaan ini menunjukkan filosofi hidup Buffett: bahagia bukan berarti memiliki segalanya, tetapi cukup dengan apa yang dibutuhkan. Ia menolak gaya hidup berlebihan dan tetap fokus pada hal-hal esensial dalam hidupnya.
Siapa sangka, salah satu orang terkaya di dunia punya kebiasaan sarapan di McDonald’s setiap pagi. Buffett bahkan sudah melakukannya selama bertahun-tahun.
Setiap pagi, saat berangkat ke kantor, ia berhenti di gerai McDonald’s dan memesan menu yang berbeda tergantung suasana hatinya. Kadang hanya roti sosis dan telur seharga USD2,61, kadang menu lebih murah jika ia merasa “pasar saham sedang lesu”.
Kebiasaan ini terlihat sederhana, namun mencerminkan karakter Buffett yang konsisten, sederhana, dan rasional dalam pengeluaran. Ia tidak peduli apa kata orang tentang kebiasaannya, selama itu membuatnya nyaman dan efisien.
Buffett pernah mengatakan bahwa rahasia kesuksesannya adalah membaca. Ia menghabiskan sekitar 80% waktunya setiap hari untuk membaca buku, laporan keuangan, koran, dan analisis pasar.
Di masa mudanya, ia bahkan membaca ratusan halaman setiap hari. Hingga kini, di usia lebih dari 90 tahun, ia tetap mempertahankan kebiasaan tersebut.
“The more you learn, the more you earn.”
(Semakin banyak kamu belajar, semakin besar penghasilanmu.)
Kebiasaan membaca Buffett bukan sekadar hobi, melainkan investasi jangka panjang bagi pikirannya. Ia percaya bahwa informasi dan pengetahuan adalah aset paling berharga untuk membuat keputusan yang bijak.
Buffett sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ia bisa menunggu bertahun-tahun sebelum membeli saham perusahaan yang ia incar.
Ia percaya bahwa kesabaran adalah kunci utama investasi. Buffett hanya akan berinvestasi pada perusahaan yang benar-benar ia pahami dan yakin memiliki prospek jangka panjang.
“The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient.”
(Pasar saham adalah alat untuk memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar.)
Kebiasaan menahan diri ini menunjukkan betapa pentingnya berpikir jernih dan tidak terjebak emosi, terutama dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang.
Baca juga artikel menarik lainnya: 5 Aturan Warren Buffett yang akan Membuat Kamu Kaya
Sebagai miliarder, Buffett sebenarnya bisa membeli jet pribadi, mobil super, atau mansion di berbagai negara. Namun ia memilih gaya hidup yang sangat sederhana.
Ia lebih suka mengemudi sendiri ke kantor menggunakan mobil biasa, makan di restoran cepat saji, dan bergaul dengan teman-teman lama di Omaha. Bahkan, ia tidak memiliki banyak asisten pribadi atau pengawal.
Buffett percaya bahwa kekayaan sejati bukanlah tentang seberapa banyak uang yang kamu miliki, tetapi seberapa bahagia dan damai hidupmu. Kesederhanaannya menjadi pengingat bahwa hidup mewah tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan sejati.
Walaupun merupakan investor besar di perusahaan teknologi seperti Apple, Buffett sendiri tidak terlalu akrab dengan gadget modern. Selama bertahun-tahun, ia bahkan masih menggunakan ponsel lipat jadul, dan baru beberapa tahun terakhir saja beralih ke iPhone.
Ia juga tidak memiliki akun media sosial pribadi seperti Instagram atau Twitter. Buffett lebih suka menghabiskan waktu untuk membaca, berpikir, dan berdiskusi dengan rekan bisnisnya.
Bagi Buffett, teknologi memang penting, namun tidak boleh mengendalikan hidup seseorang. Ia percaya bahwa fokus dan disiplin jauh lebih berharga daripada distraksi digital yang sering membuang waktu.
Buffett dikenal memiliki rutinitas harian yang sangat konsisten. Ia bangun pagi, membaca koran seperti The Wall Street Journal dan Financial Times, kemudian pergi ke kantor sekitar jam 9. Setelah itu, ia menghabiskan sebagian besar harinya untuk membaca laporan keuangan dan menganalisis perusahaan.
Ia jarang menghadiri rapat panjang atau kegiatan sosial yang tidak perlu. Waktunya benar-benar difokuskan untuk berpikir dan mengambil keputusan strategis.
Menariknya, Buffett juga selalu menyempatkan waktu untuk makan siang santai, berbicara dengan mitra bisnis lamanya, atau sekadar bermain ukulele.
Kedisiplinan ini menjadi kunci dalam menjaga produktivitasnya, sekaligus membantunya tetap tenang dan fokus di tengah dinamika dunia investasi.
Satu kebiasaan Buffett yang paling menginspirasi adalah kerendahan hati dan kemurahan hatinya dalam berbagi. Ia termasuk salah satu filantropis terbesar di dunia.
Pada tahun 2006, Buffett berkomitmen untuk menyumbangkan lebih dari 99% kekayaannya untuk kegiatan amal. Ia juga menggagas gerakan The Giving Pledge bersama Bill Gates, yang mengajak para miliarder dunia berkomitmen menyumbangkan sebagian besar kekayaannya demi kemanusiaan.
Meskipun sudah menyumbang puluhan miliar dolar, Buffett tetap hidup dengan cara yang sederhana dan tidak mencari sorotan. Bagi dia, kekayaan hanyalah alat untuk memberi manfaat bagi orang lain.
“If you’re in the luckiest 1% of humanity, you owe it to the rest of humanity to think about the other 99%.”
(Jika kamu termasuk 1% manusia paling beruntung, kamu berkewajiban memikirkan 99% lainnya.)
Kisah hidup Warren Buffett membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari kemewahan atau kecepatan, melainkan dari kebiasaan kecil yang konsisten, disiplin, dan sederhana.
8 kebiasaan uniknya, mulai dari hidup hemat, banyak membaca, hingga dermawan menunjukkan bahwa menjadi kaya bukan berarti harus berubah menjadi orang lain. Buffett tetap menjadi dirinya sendiri, bahkan ketika dunia sudah menganggapnya legenda.
Ingin mulai membangun kebiasaan finansial cerdas seperti Warren Buffett? Yuk, mulai kelola keuanganmu dengan lebih bijak bersama Bank Sinarmas!
Melalui SimobiPlus, kamu bisa menabung, berinvestasi, hingga mengatur transaksi sehari-hari dengan mudah, aman, dan efisien. Semua bisa kamu lakukan langsung dari smartphone tanpa ribet.
💡 Jadikan langkah kecilmu hari ini sebagai awal perjalanan menuju kebebasan finansial di masa depan, karena kebiasaan baik dimulai dari keputusan cerdas sekarang juga!
👉 Yuk, download aplikasi SimobiPlus sekarang dan mulai wujudkan impian finansialmu di sini.
Date Create : 17/10/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.