Pada dasarnya, Virtual Private Network (VPN) diciptakan untuk memberi keamanan dan anonimitas pengguna ketika browsing internet. Tapi, untuk menikmati fitur VPN, umumnya kamu butuh budget. Maka pemunculan penyedia VPN gratis jadi laris manis di pasaran, khususnya buat pengguna yang nggak siap sama biaya VPN berbayar. Tapi, sudah tahukah kamu kalau nggak semua VPN gratis itu aman? Sering kali, data pengguna VPN gratis dijual ke pengiklan, lho.
Mau tau lebih lanjut tentang bahaya menggunakan VPN gratis? Simak ulasan berikut!
Jadi banyak iklan
Berdasarkan studi terbaru, banyak aplikasi VPN gratis yang sudah terinfeksi malware. Akibatnya, jangan heran kalau tiba-tiba bermunculan iklan ketika menggunakan VPN gratis. Ini nggak cuma ganggu keasyikan browsing internet. Iklan yang ditampilkan juga bisa mengarahkan kamu ke situs-situs berbahaya yang berpotensi hacking.
Bikin jaringan internet lemot
VPN gratis bisa bikin kecepatan internet menurun. Sebenarnya ini biasa terjadi, karena penyedia layanan VPN gratis akan mengatur kecepatan internet pengguna yang pakai paket gratis. Tujuannya, supaya para pengguna mau nggak mau harus membayar kalau mau mendapatkan kecepatan internet yang lebih baik.
Memantau aktivitas pengguna dengan pelacak
Bahaya VPN gratis selanjutnya adalah aktivitas online dari perangkat yang terhubung bisa terpantau. Riset pakar VPN Callum Tennent menyebutkan, 72% aplikasi VPN ternyata tertanam pelacak pihak ketiga. Pelacak tersebut sengaja disusupkan dengan tujuan mengumpulkan data aktivitas online dari pengguna yang menggunakannya. Umumnya, data ini akan digunakan pengiklan untuk mendapatkan target.
Data dan alamat IP rentan bocor
Berdasarkan studi dari CSIRO, hampir sekitar 84% VPN gratis akan membuka alamat IP atau IPv6 pengguna secara jelas. Gawatnya lagi, 60% di antaranya berani membocorkan permintaan DNS (Domain Name Server) yang merupakan sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address. Ini akan berdampak pada histori dan lokasi browser yang terbuka. Akhirnya, serangan hacker dan malware akan sulit dibendung.
Serangan "Man In the Middle"
“Man In the Middle” adalah istilah untuk serangan ke sistem komputer yang saling berkomunikasi. Metode dari serangan ini adalah si peretas ada di tengah jalur komunikasi. Tujuannya untuk membaca, membajak, mencuri data, bahkan bisa memasukkan malware yang berbahaya bagi perangkat kamu.
Hindari Bahaya VPN Gratis. Pastikan Gunakan Aplikasi Resmi
Itu tadi 5 alasan yang mulai sekarang wajib kamu waspadai ketika tertarik menggunakan VPN gratis. Jangan sekali-sekali deh sembarangan install software gratis yang belum tentu aman, apalagi untuk transaksi perbankan online.
Pastikan aplikasi yang di-install di HP-mu dirilis oleh bank resmi yang kamu gunakan dan fitur keamanannya lengkap. Contohnya, aplikasi Simobiplus dari Bank Sinarmas yang udah dilengkapi dengan fitur F5 Device Integrity Checking.
Apa itu fitur F5? Fitur F5 Device Integrity Checking merupakan fitur keamanan online Bank Sinarmas. Dengan F5, kamu nggak perlu khawatir akan kebocoran data pribadi. Fitur F5 bertugas memonitor operating system HP kamu dari malware yang dibawa oleh aplikasi yang diunduh dari selain Play Store atau App Store atau risiko lain yang bersifat jailbreak. Nantinya, jika ada indikasi malware atau hack di HP, aplikasi itu nggak bisa digunakan.
Gimana, terasa lebih aman kan kalau ada perisai lebih saat transaksi online? Yuk, install SimobiPlus di Google Play dan App Store sekarang dan rasakan sendiri kenyamanan transaksi perbankan online!
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.