Investasi kini bukan lagi hal yang rumit atau hanya bisa dilakukan oleh kalangan atas. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, siapa pun dapat mulai berinvestasi, termasuk kamu. Salah satu instrumen investasi yang paling mudah diakses dan cukup aman bagi pemula adalah reksa dana. Namun, sebelum kamu mulai menaruh uang di sana, penting untuk memahami cara kerja reksa dana secara mendalam agar kamu bisa mendapatkan hasil maksimal dari investasi tersebut.
Artikel ini akan mengupas tuntas mulai dari pengertian reksa dana, mekanisme kerjanya, jenis-jenis reksa dana, keuntungan, risiko, hingga tips praktis memilih reksa dana yang sesuai dengan profil dan tujuan keuanganmu.
Secara sederhana, reksa dana adalah wadah investasi kolektif yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau deposito, dan dikelola oleh seorang profesional yang disebut manajer investasi.
Konsep reksa dana mirip sistem patungan. Misalnya, kamu dan teman-temanmu ingin membeli sebuah properti tetapi tidak cukup uang untuk membelinya sendiri. Maka kalian sepakat mengumpulkan uang bersama dan menunjuk seseorang yang berpengalaman untuk mengelola pembelian serta pengelolaan properti tersebut. Inilah gambaran dasar dari reksa dana.
Agar kamu lebih memahami mekanisme reksa dana, berikut penjelasan detail proses kerjanya:
Pertama-tama, investor menyetor dana ke reksa dana dengan cara membeli unit penyertaan. Unit ini menyerupai saham yang mewakili kepemilikan dalam portofolio reksa dana. Harga unit disebut NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan) yang nilainnya berfluktuasi setiap hari tergantung nilai aset-aset yang dikelola.
Contoh:
Jika NAB/UP suatu reksa dana adalah Rp1.500 dan kamu menyetor Rp1.500.000, maka kamu akan memiliki 1.000 unit penyertaan.
Setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menempatkan dana tersebut ke dalam portofolio sesuai kebijakan investasi reksa dana tersebut. Misalnya:
Reksa dana saham akan diinvestasikan pada saham-saham yang terdaftar di bursa.
Reksa dana pendapatan tetap akan membeli obligasi atau surat utang.
Reksa dana pasar uang akan ditempatkan di deposito atau surat utang jangka pendek.
Manajer investasi akan mengelola portofolio ini secara aktif dengan menganalisis tren pasar, memilih aset yang potensial, serta menyesuaikan komposisi portofolio sesuai kondisi pasar dan strategi investasi.
Keuntungan investor berasal dari:
Kenaikan NAB/UP seiring naiknya nilai aset reksa dana.
Pembagian dividen, jika reksa dana membagikan keuntungan secara berkala.
Keuntungan modal (capital gain) ketika menjual unit saat harga NAB/UP lebih tinggi dari harga beli.
Namun perlu diingat, nilai reksa dana juga bisa turun tergantung kondisi pasar. Oleh karena itu, investasi ini tetap memiliki risiko.
Jika kamu ingin mencairkan dana, kamu bisa menjual kembali unit penyertaanmu ke perusahaan pengelola reksa dana. Dana yang kamu terima akan dihitung berdasarkan NAB/UP saat penjualan dilakukan, dikurangi biaya penjualan (jika ada).
Waktu pencairan bervariasi, biasanya antara 1 hingga 7 hari kerja tergantung jenis reksa dana dan platform penyedia.
Memilih jenis reksa dana yang sesuai adalah langkah penting agar investasi kamu optimal. Berikut adalah klasifikasi umum reksa dana:
Investasi: Deposito, surat utang jangka pendek (<1 tahun).
Risiko: Rendah.
Imbal hasil: Relatif stabil, namun tidak terlalu tinggi.
Cocok untuk: Investor konservatif dan tujuan keuangan jangka pendek (<1 tahun).
Investasi: Obligasi (surat utang) pemerintah atau korporasi.
Risiko: Sedang.
Imbal hasil: Lebih tinggi dari pasar uang, tetapi dengan sedikit fluktuasi.
Cocok untuk: Investor moderat dengan tujuan keuangan menengah (1–3 tahun).
Investasi: Kombinasi saham, obligasi, dan pasar uang.
Risiko: Sedang hingga tinggi.
Imbal hasil: Seimbang antara pertumbuhan dan pendapatan.
Cocok untuk: Investor yang ingin diversifikasi dengan toleransi risiko sedang.
Investasi: Saham perusahaan publik.
Risiko: Tinggi.
Imbal hasil: Potensi paling tinggi dalam jangka panjang.
Cocok untuk: Investor agresif dan tujuan jangka panjang (>5 tahun).
Investasi: Meniru indeks tertentu seperti IHSG, LQ45, dll.
Risiko: Tergantung indeks yang diikuti.
Keunggulan: Biaya rendah, transparan, dan pasif.
Investasi: Hanya pada instrumen halal menurut prinsip Islam.
Cocok untuk: Investor Muslim yang ingin investasi sesuai prinsip syariah.
Berikut berbagai keuntungan yang membuat reksa dana menarik bagi banyak orang:
Manajer investasi yang memiliki pengalaman dan lisensi resmi akan mengatur strategi dan memilih aset terbaik untuk portofolio kamu.
Dengan dana yang kecil, kamu bisa langsung memiliki portofolio yang beragam, yang artinya risiko terdiversifikasi.
Sebagian besar reksa dana dapat dicairkan kapan saja tanpa penalti besar, menjadikannya fleksibel untuk kebutuhan darurat.
Kamu bisa mulai dengan Rp10.000 hingga Rp100.000 saja melalui aplikasi digital.
Reksa dana diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan harus melaporkan kinerja secara rutin, sehingga kamu tahu ke mana dana kamu dialokasikan.
Setiap investasi pasti memiliki risiko, termasuk reksa dana. Berikut beberapa risiko utama:
Jika pasar saham atau obligasi sedang turun, maka nilai reksa dana bisa ikut menurun.
Dalam kondisi pasar tertentu, manajer investasi bisa kesulitan menjual aset untuk membayar penarikan dana investor.
Terutama untuk reksa dana pendapatan tetap, risiko terjadi jika penerbit obligasi gagal membayar bunga atau pokok utang.
Kinerja reksa dana sangat bergantung pada strategi dan keputusan manajer investasi. Kinerja buruk dari MI bisa menurunkan nilai reksa dana.
Baca juga artikel menarik lainnya: 7 Cara Investasi Reksa Dana untuk Pemula Supaya Tidak Rugi
Berikut langkah-langkah sederhana untuk mulai investasi reksa dana:
Apakah kamu ingin menyiapkan dana pensiun, dana pendidikan anak, atau membeli rumah? Tujuan ini akan menentukan jenis reksa dana yang dipilih.
Lakukan kuis profil risiko yang disediakan oleh platform reksa dana untuk mengetahui apakah kamu investor konservatif, moderat, atau agresif.
Pilih platform investasi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Cek kinerja historis, biaya pengelolaan, dan reputasi manajer investasi. Kamu bisa membaca fund fact sheet dan prospektus reksa dana sebelum membeli.
Gunakan metode dollar-cost averaging (DCA), yaitu menyetor dana secara rutin setiap bulan untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar.
Tips Memaksimalkan Investasi Reksa dana
Jangan hanya melihat return jangka pendek. Fokuslah pada kinerja jangka panjang (3–5 tahun).
Perhatikan biaya-biaya seperti subscription fee, redemption fee, dan management fee.
Diversifikasi portofolio dengan memilih lebih dari satu jenis reksa dana.
Konsisten dan sabar. Investasi bukan cara cepat kaya, tapi cara membangun kekayaan secara bertahap.
Reksa dana adalah investasi praktis dan terjangkau untuk pemula. Dengan memahami cara kerja dan risikonya, kamu bisa menyusun strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan. Mulailah sekarang untuk hasil yang optimal di masa depan.
Siap memulai perjalanan investasimu dengan mudah dan aman? Temukan berbagai pilihan produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu di Bank Sinarmas. Dapatkan kemudahan registrasi, pilihan manajer investasi terpercaya, dan akses ke laporan kinerja yang transparan langsung dari platform resmi.
👉 Klik di sini sekarang untuk mulai berinvestasi reksa dana bersama Bank Sinarmas. Saatnya wujudkan rencana keuanganmu selangkah demi selangkah menuju #FinansialLebihBaik.
Date Create : 25/06/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.