ARTIKEL

Pas Buat Milenial, Ini Alasan Memilih Investasi Reksadana Saham

Pas Buat Milenial, Ini Alasan Memilih Investasi Reksadana Saham

Reksadana menjadi instrumen investasi yang populer di berbagai kalangan, termasuk kalangan milenial yang cenderung aware dengan kondisi finansial. Masyarakat yang termasuk milenial ini adalah mereka yang lahir tahun 1981–1996 menurut Badan Pusat Statistik.

Hasil survei laporan Populix, “Insights and Future Trends of Investment in Indonesia”, menunjukkan kalau reksadana masih jadi investasi terbanyak pilihan responden dari segala usia. Lainnya adalah investasi perhiasan emas (46%), saham (32%), logam mulia (30%), deposito (29%), hingga kripto (20%).

Salah satu jenis reksadana yang ada di pasaran adalah reksadana saham. Reksadana saham berpotensi memberikan keuntungan besar, tapi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi daripada jenis reksadana lain. Namun, ada beberapa alasan memilih investasi reksadana saham mulai sekarang.

Oleh karena itu, jangan sampai salah mengambil langkah ketika mulai investasi reksadana saham.

Pengertian Reksadana Saham

Cara kerja reksadana saham nggak jauh berbeda dengan jenis reksadana lain. Perbedaannya ada pada instrumen investasi yang digunakan.

Pada reksadana saham, instrumen investasi yang digunakan adalah saham. Manajer investasi akan menginvestasikan dana kelolaannya ke pasar saham.

Reksadana saham termasuk jenis instrumen investasi yang cukup diminati karena imbal hasilnya (return) lumayan tinggi, umumnya lebih dari 20% setahun. Inilah yang menjadi salah satu alasan memilih reksadana saham untuk investasi jangka panjang. Bagi para milenial, reksadana saham bisa banget dipilih untuk menjadi penghasilan pasif di masa pensiun.

Jika dibandingkan, reksadana saham juga berisiko lebih rendah dibandingkan investasi saham langsung. Jadi, bisa dicoba investor yang ingin berinvestasi di pasar saham, tapi masih belum siap dengan risiko saham yang tinggi.

Keunggulan Memilih Investasi Reksadana Saham 

Schroders, perusahaan aset manajemen di Inggris, menyatakan bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang potensial untuk reksadana berbasis saham.

Reksadana berbasis saham dan saham merupakan dua instrumen yang berbeda. Efek saham lebih tepat dibeli oleh investor yang sudah berpengalaman. Sedangkan, bagi investor yang baru memasuki dunia saham melalui reksadana lebih cocok memilih reksadana saham.

Lalu, apa keuntungan memiliki investasi reksadana saham dibandingkan membeli saham secara langsung di pasar modal?

1. Bisa mulai dengan modal kecil

Untuk berinvestasi reksadana berbasis saham, kamu nggak perlu modal besar untuk mulai. Modalnya cenderung kecil, bahkan bisa dari Rp100 ribu. Jadi, nggak ada halangan modal untuk kamu yang tertarik investasi saham.

2. Risikonya lebih rendah

Seperti reksadana pada umumnya, reksadana berbasis saham dikelola manajer investasi profesional. Para investor baru tak perlu repot melakukan analisis pasar atau terus-terusan memantau perkembangan pasar saham karena itu tugasnya manajer investasi.

Manajer investasi akan mengoptimalkan kinerja reksadana kamu untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Jadi, risiko yang akan ditanggung tentunya lebih rendah dibandingkan dengan membeli saham secara langsung.

3. Imbal hasil bebas pajak

Imbal hasil dari investasi semua jenis reksadana nggak akan dipotong biaya pajak karena keuntungan reksadana bukan termasuk objek pajak. Jadi, return yang kamu terima nanti bersih.

Berbeda dengan investasi saham secara langsung yang mana investor akan dikenakan pajak sebesar 0,1 persen dari nilai bruto penjualan saham. Bukan itu aja, imbal hasil dari investasi saham secara langsung juga akan dikenakan pajak 11%.

4. Cocok untuk investasi jangka panjang

Reksadana saham menawarkan jangka waktu investasi mulai dari satu sampai 5  tahun. Ini jangka waktu yang pas untuk para investor milenial mengingat tingkat return-nya cenderung meningkat.

Sebelum Mulai, Ketahui Risiko Investasi Reksadana Saham

Dalam dunia investasi, return (imbal hasil) dan risk (risiko) tak bisa dipisahkan. Setiap instrumen investasi pasti memiliki porsi risiko masing-masing biarpun kecil.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, reksadana berbasis saham mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana lain. Sesuai sama prinsip investasi, yakni high risk, high return.

Berikut beberapa risiko reksadana saham yang perlu kamu pahami.

Harga bisa naik-turun drastis

Harga NAB/UP (nilai aktiva bersih per unit penyertaan) reksadana saham dihitung setiap hari dan sangat berpotensi naik-turun mengikuti kondisi pasar. Naik turunnya harga reksadana berbasis saham ini bisa terjadi karena perubahan harga aset yang dikelola di dalamnya.

Kinerja manajer investasi kurang optimal

Risiko ini berhubungan dengan proses pencairan dana investasi ketika manajer investasi gagal membayar pencairan dana yang diajukan oleh investor. Namun, risiko ini kecil kemungkinannya jika kamu memilih manajer investasi terpercaya dan berkredibilitas baik.

Gagal bayar mungkin terjadi jika rekan bisnis manajer investasi, seperti bank kustodian, agen penjual reksadana yang ditunjuk, dan pialang, gagal memenuhi kewajibannya.

Risiko penutupan 

Ini merupakan risiko yang bisa terjadi jika reksadana saham dianggap memiliki performa buruk sehingga ditutup oleh pemerintah atau OJK

Bisa terpengaruh kondisi ekonomi

Harga reksadana saham juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kondisi ekonomi yang mengalami kemunduran akan secara tidak langsung mempengaruhi kinerja reksadana berbasis saham. Kondisi politik pun demikian karena ekonomi di sebuah negara juga dipengaruhi oleh politik.

Meskipun ada risiko tersebut, imbal hasil yang kelak kamu rasakan bisa jadi alasan memilih investasi masa depan reksadana.

 

Simas Danamas Saham, Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Panjang

Setelah tahu apa alasan memilih investasi reksadana saham, saatnya memilih produk yang tepat.

Simas Danamas Saham adalah produk reksadana saham yang terdiri dari beberapa instrumen investasi. Lain dengan reksadana pasar uang, reksadana saham tergolong memiliki risiko tinggi sehingga pas untuk investor yang berpengalaman.

Beberapa keuntungan memilih Danamas Saham antara lain bisa dengan modal awal Rp100 ribu, bebas biaya pembelian unit, dan bisa di-top up melalui aplikasi SimobiPlus.

Tertarik mulai investasi reksadana saham?

Pertama-tama, pastikan kamu sudah punya rekening personal Bank Sinarmas. Kalau belum punya, gampang, download dan buka Tabungan Online dari SimobiPlus aja.

Lalu, untuk pembelian unit pertama kali, kunjungi kantor cabang Bank Sinarmas dengan membawa copy KTP. Kamu akan diminta mengisi form pembukaan rekening SAM, profil pemodal, dan pembelian unit penyertaan reksadana.

Selanjutnya, untuk top up, subscription (beli) reksadana yang sama, dan redemption (jual kembali) kamu bisa lakukan dari SimobiPlus dengan cara berikut ini.

  • Registrasi/login SimobiPlus

     

Bagikan          
Kantor Pusat Sinar Mas Land Plaza
Jl. M.H Thamrin kav 51,
Menara 1, Lantai 1 & 2,
Jakarta 10350 - Indonesia
Bank Sinarmas CARE 1500153
(021) 501 88888
Media Sosial Kami                         
PT. Bank Sinarmas Tbk. berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Link
Sinarmas Asset Management Terbaik Investasi Reksadana
Sinarmas Sekuritas Terbaik Online Trading Investasi Saham
Bank Nano Syariah


© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.

×
Butuh Bantuan?
Staff kami selalu siap membantu
Livechat
Bank Sinarmas CARE