ARTIKEL

Situasi yang Memicu Tingginya Kebutuhan Darah di Indonesia dan Kontribusi Bank Sinarmas untuk Atasi Kekurangan Darah

Situasi yang Memicu Tingginya Kebutuhan Darah di Indonesia dan Kontribusi Bank Sinarmas untuk Atasi Kekurangan Darah

Faktor  Tingginya Kebutuhan Darah di Indonesia dan Kontribusi Bank Sinarmas

WHO menekankan bahwa ketersediaan darah masih menjadi tantangan global. Di negara berpendapatan menengah ke atas, kategori yang kembali disandang Indonesia sejak Juli 2023 menurut klasifikasi Bank Dunia tingkat donasi darah berada pada angka median 16,4 donasi per 1.000 penduduk, dengan rata-rata 9.300 donasi per unit layanan darah per tahun (World Health Organization, 2025). 

Kekurangan Stok Darah Sebagai Isu Kesehatan Publik

Kondisi Indonesia sendiri jelas memprihatinkan sekaligus membahayakan. WHO menganjurkan setiap negara memiliki ketersediaan darah minimal 2 persen dari jumlah penduduknya (Dewi Kinarina Kaban, 2024). Dengan populasi sekitar 282 juta jiwa pada semester pertama 2024, kebutuhan idealnya mencapai sekitar 5,6 juta kantong darah per tahun (Dewi Kinarina Kaban, 2024). Namun, Indonesia masih kekurangan sekitar 1,4 juta kantong darah per tahun, Edward Napitupulu, Ketua Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) menyatakan (Dewi Kinarina Kaban, 2024).

Data mengenai kebutuhan dan ketersediaan darah di Indonesia memperlihatkan betapa besar kesenjangan yang masih terjadi. Grafik berikut memberikan gambaran situasi tersebut secara lebih jelas.

Grafik di atas memperlihatkan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI berdasarkan golongan darah.

Grafik di atas memperlihatkan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI berdasarkan golongan darah.


Edward Napitupulu menyatakan bahwa rata-rata ketersediaan darah di Indonesia hanya berada pada kisaran 4 juta hingga 4,2 juta kantong per tahun, sehingga memang terdapat kekurangan sekitar 1,4 juta kantong per tahun (Bintang, 2024).

Faktor Penyebab Tingginya Kebutuhan Darah

Peningkatan kebutuhan darah di Indonesia merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor. Pertama, jumlah penduduk yang besar secara langsung meningkatkan kebutuhan darah nasional, baik untuk keperluan rutin maupun darurat. Kedua, tingginya angka kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab utama kebutuhan transfusi darah dalam jumlah signifikan, khususnya bagi korban dengan cedera serius yang mengalami pendarahan hebat.

Selain itu, tren meningkatnya jumlah penderita penyakit kronis, seperti gagal ginjal, kanker, dan talasemia, turut berkontribusi terhadap permintaan darah yang stabil sepanjang tahun. Pasien dengan kondisi ini memerlukan transfusi secara berkala untuk mempertahankan kualitas hidup. Operasi besar, persalinan dengan komplikasi, dan perawatan pasien kritis di ruang intensif juga menambah permintaan darah setiap harinya.

Faktor terakhir yang tidak kalah penting adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah secara rutin. Banyak orang hanya menjadi donor pada momen-momen tertentu, seperti saat ada kegiatan sosial, bencana, atau ketika keluarga dan kerabat membutuhkan. Rendahnya jumlah donor aktif ini membuat pasokan darah sulit memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Manfaat Donor Darah bagi Masyarakat dan Individu

Donor darah merupakan salah satu bentuk kontribusi paling nyata bagi kesehatan publik. Bagi penerima, darah yang didonorkan dapat menjadi penentu keselamatan hidup. Satu kantong darah dapat diproses menjadi beberapa komponen, seperti sel darah merah, plasma, dan trombosit, yang masing-masing dapat membantu pasien dengan kondisi berbeda. Ketersediaan darah yang cukup memastikan proses medis berjalan tepat waktu, baik untuk pasien yang mengalami trauma, menjalani operasi, maupun yang membutuhkan perawatan penyakit kronis.

Dari perspektif pendonor, kegiatan ini juga memberikan manfaat kesehatan. Setelah mendonorkan darah, tubuh akan memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang, yang membantu menjaga kesehatan sistem peredaran darah. Proses donor darah biasanya disertai pemeriksaan kesehatan sederhana, termasuk pengecekan tekanan darah dan kadar hemoglobin, yang dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan pendonor. Selain manfaat fisik, donor darah juga memperkuat rasa kepedulian sosial, mengingat darah yang diberikan dapat menyelamatkan nyawa orang lain.

Tantangan dalam Pemenuhan Kebutuhan Darah

Kendala terbesar dalam pemenuhan kebutuhan darah di Indonesia adalah memastikan ketersediaan yang stabil sepanjang tahun. Fluktuasi jumlah donor seringkali dipengaruhi oleh faktor musiman, kegiatan kampanye, atau peristiwa darurat. Banyak calon donor yang tertunda atau batal mendonorkan darah karena keterbatasan waktu, jarak ke lokasi donor, atau kekhawatiran akan efek samping.

Selain jumlah pendonor, distribusi darah juga menjadi masalah penting. Stok darah yang cukup di satu wilayah belum tentu dapat dimanfaatkan secara optimal di wilayah lain, terutama daerah terpencil dengan akses transportasi terbatas. Hal ini menggarisbawahi pentingnya koordinasi antara rumah sakit, Palang Merah Indonesia (PMI), dan pihak-pihak terkait, termasuk sektor swasta yang dapat mendukung dari sisi logistik maupun pendanaan.

Kontribusi Bank Sinarmas dalam Pemenuhan Stok Darah Nasional

Bank Sinarmas, melalui komitmen tanggung jawab sosial perusahaan, secara rutin menyelenggarakan program donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membantu memenuhi kebutuhan darah, baik bagi masyarakat umum maupun karyawan yang membutuhkan transfusi.

Pada tahun 2024, Bank Sinarmas mengadakan kegiatan donor darah sebanyak tiga kali, menghasilkan total 219 kantong darah. Salah satu kegiatan terbesar dilaksanakan pada 22 Juli 2024 di GBI Roxy Square lantai 6, Jakarta. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, yang tidak hanya datang dari lingkungan internal bank tetapi juga dari masyarakat umum.

Kegiatan rutin Bank Sinarmas dalam pelaksanaan Donor Darah yang dilaksanakan rutin secara triwulanan setiap tahunnya.

Kegiatan rutin Bank Sinarmas dalam pelaksanaan Donor Darah yang dilaksanakan rutin secara triwulanan setiap tahunnya.


Tidak berhenti di situ, Bank Sinarmas juga memperluas kontribusinya dengan menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis bersama tim dokter GWS Medika dan relawan Tzu Chi Foundation. Sebanyak 110 warga mengikuti pemeriksaan ini, yang meliputi pengecekan gula darah, kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan penyakit umum. Upaya ini menunjukkan bahwa kontribusi Bank Sinarmas tidak hanya terbatas pada pemenuhan stok darah, tetapi juga pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Kekurangan stok darah di Indonesia merupakan tantangan kesehatan nasional yang memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan kebutuhan mencapai 5,6 juta kantong per tahun dan pasokan yang masih jauh dari angka tersebut, donor darah rutin menjadi salah satu solusi paling efektif untuk mengatasi kesenjangan ini.

Melalui program donor darah yang konsisten dan kolaborasi dengan PMI serta berbagai pihak, Bank Sinarmas membuktikan bahwa sektor perbankan dapat berperan penting dalam isu kesehatan publik. Inisiatif ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan darah, tetapi juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat yang dilayaninya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inisiatif sosial Bank Sinarmas dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, silakan kunjungi halaman Tanggung Jawab Sosial terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan di sini.

Kolaborasi lintas sektor, dukungan komunitas, dan kesadaran individu untuk menjadi donor darah adalah kunci menuju ketersediaan darah yang memadai di Indonesia. Dengan komitmen yang berkelanjutan, diharapkan angka kekurangan 1,4 juta kantong darah per tahun dapat teratasi demi keselamatan dan kualitas hidup masyarakat secara luas.



Date Create : 04/09/2025
Bagikan          
flb
logobsim
Kantor Pusat Sinar Mas Land Plaza
Jl. M.H Thamrin kav 51,
Menara 1, Lantai 1 & 2,
Jakarta 10350 - Indonesia
Bank Sinarmas CARE 1500153
(021) 501 88888 Media Sosial Kami facebook     instagram     twitter     tiktok     youtube    
PT. Bank Sinarmas Tbk. berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini

Link
Sinarmas Asset Management Terbaik Investasi Reksadana
Sinarmas Sekuritas Terbaik Online Trading Investasi Saham
Bank Nano Syariah


© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.