Pernahkah kamu membayangkan memiliki sebagian kecil dari perusahaan besar, seperti pilar usaha Sinar Mas misalnya. Dengan membeli saham, bayangan itu bisa menjadi kenyataan. Saham adalah bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham sebuah perusahaan, kamu bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut, meskipun hanya memiliki sebagian kecil saja.
Sebagai pemilik, kamu berhak atas sebagian keuntungan perusahaan (dalam bentuk dividen) dan memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), meskipun hak suara kamu proporsional dengan jumlah saham yang kamu miliki.
Perusahaan menerbitkan saham untuk mendapatkan modal dari masyarakat. Modal ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti:
Ekspansi bisnis: membuka cabang baru, memasuki pasar baru, atau meningkatkan kapasitas produksi.
Pengembangan produk: melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk atau layanan baru.
Melunasi utang: mengurangi beban utang perusahaan.
Modal kerja: membiayai operasional sehari-hari perusahaan.
Akuisisi: mengambil alih perusahaan lain untuk memperluas bisnis.
Dengan menerbitkan saham, perusahaan dapat memperoleh modal tanpa harus berutang, sehingga tidak menambah beban keuangan perusahaan. Selain itu, penerbitan saham juga dapat meningkatkan visibilitas dan kredibilitas perusahaan di mata publik. Sebagai pemilik saham, kamu berhak atas sebagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen. Selain itu, kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
Contoh Sederhana
Bayangkan sebuah perusahaan bakso ikan bernama "bakso ikan sedap" yang ingin mengembangkan bisnisnya. Karena itu, mereka menerbitkan 1.000 lembar saham dengan harga Rp100.000 per lembar. Jika kamu membeli 10 lembar saham, artinya kamu memiliki 1% dari perusahaan bakso ikan sedap.
Jika bakso ikan sedap mendapatkan keuntungan, sebagian keuntungan tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Selain itu, jika kinerja perusahaan bakso ikan sedap bagus dan banyak orang ingin membeli sahamnya, maka harga saham bakso ikan sedap bisa naik. Jika kamu menjual sahammu saat harga naik, kamu akan mendapatkan keuntungan.
Secara umum, terdapat dua jenis saham yang paling umum dikenal, yaitu:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Jenis saham ini memberikan hak kepada pemiliknya untuk menerima dividen setelah semua kewajiban perusahaan terpenuhi. Pemegang saham biasa juga memiliki hak suara dalam RUPS, yang memungkinkan mereka untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan penting perusahaan.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya dibandingkan pemegang saham biasa, seperti hak atas dividen yang lebih besar dan hak didahulukan dalam pembagian aset jika perusahaan bangkrut. Namun, sebagai imbalannya, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
Selain kedua jenis saham tersebut, terdapat juga beberapa jenis saham lain yang lebih spesifik, seperti saham blue chip (saham perusahaan besar dengan kinerja stabil), saham growth (saham perusahaan dengan pertumbuhan tinggi), saham value stock (saham dari perusahaan yang dianggap undervalued atau memiliki harga lebih murah dibandingkan nilai intrinsiknya), dan saham defensif (saham perusahaan yang tahan terhadap gejolak ekonomi).
1. Potensi Imbal Hasil Tinggi
Harga saham dapat meningkat secara signifikan dalam jangka waktu tertentu, memberikan imbal hasil atau return yang lebih besar dibandingkan instrumen investasi lain seperti deposito atau obligasi.
2.Dividen
Beberapa perusahaan membagikan sebagian keuntungannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Bentuk dividen yang paling umum adalah uang tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham.
3. Kepemilikan Perusahaan
kamu menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
4. Likuiditas Tinggi
Saham sangat mudah diperjualbelikan di pasar modal.
1. Adanya Fluktuasi Harga
Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.
2. Risiko Perusahaan
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan atau kebangkrutan, nilai saham dapat turun drastis atau bahkan menjadi tidak berharga.
3. Risiko Pasar
Kondisi pasar saham secara keseluruhan dapat mempengaruhi harga saham, bahkan jika kinerja perusahaan baik.
4. Dividen Yang Tidak Pasti
Tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu membagikan dividen.
Di Indonesia, beberapa saham populer yang sering diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain:
PT. Bank Sinarmas Tbk (BSIM): Salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kinerja yang stabil.
TLKM (Telkom Indonesia): Perusahaan telekomunikasi yang memiliki pangsa pasar besar.
UNVR (Unilever Indonesia): Perusahaan produk konsumen yang memiliki berbagai merek terkenal.
ASII (Astra International): Perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri, termasuk otomotif dan pertambangan.
GOTO (GoTo Gojek Tokopedia): Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang transportasi, e-commerce, dan fintech.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Bergerak di sektor makanan dan minuman.
Tips Sebelum Berinvestasi Saham untuk Pemula
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi saham, berikut adalah beberapa tips yang perlu kamu perhatikan:
Pelajari dasar-dasar saham: pahami apa itu saham, bagaimana cara kerjanya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.
Tentukan tujuan investasi: apakah kamu ingin mendapatkan keuntungan jangka pendek atau jangka panjang? apakah kamu mencari dividen atau pertumbuhan modal?
Lakukan riset: analisis fundamental dan teknikal perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya.
Diversifikasi portofolio: jangan hanya berinvestasi pada satu jenis saham. Sebarkan investasi kamu ke berbagai sektor dan jenis saham untuk mengurangi risiko.
Investasi jangka panjang: saham adalah investasi jangka panjang. Jangan panik jika harga saham turun dalam jangka pendek.
Gunakan uang dingin: investasikan uang yang tidak kamu butuhkan dalam waktu dekat.
Konsisten: investasi secara teratur, misalnya setiap bulan, untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik.
Gunakan platform investasi yang terpercaya: pilih broker saham yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Belajar dari pengalaman: teruslah belajar dan meningkatkan pengetahuan kamu tentang pasar saham.
Konsultasi dengan ahli: jika kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan atau ahli investasi.
Dengan memahami dasar-dasar saham, melakukan riset yang cermat, dan berinvestasi dengan bijak, kamu dapat memanfaatkan potensi keuntungan yang ditawarkan oleh pasar saham. Namun, ingatlah bahwa investasi saham selalu melibatkan risiko, dan tidak ada jaminan bahwa kamu akan selalu mendapatkan keuntungan.
Date Create : 05/03/2025© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.