
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap aktivitas rumah tangga bergantung pada pasokan air, mulai dari mandi, mencuci, memasak, hingga menyiram tanaman. Karena itu, kebanyakan masyarakat mempercayakan kebutuhan airnya kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Namun, ada satu hal yang sering membuat pelanggan PDAM terkejut setiap bulannya: tagihan air yang tiba-tiba membengkak. Rasanya aneh ketika pemakaian dirasa sama saja, tapi angka di lembar tagihan justru melonjak tajam. Sebelum buru-buru mengeluh ke kantor PDAM, penting untuk memahami apa saja penyebab tagihan bisa meningkat drastis, dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak terjadi berulang.
Penyebab paling umum dari tagihan PDAM yang melonjak adalah kebocoran pipa air di dalam rumah. Kebocoran kecil sering kali tidak terlihat, tetapi tetap menyebabkan air terus mengalir dan tercatat oleh meteran PDAM. Misalnya, ada sambungan pipa yang retak di bawah tanah, atau keran yang menetes terus-menerus tanpa disadari.
Kebocoran seperti ini bisa menyebabkan air mengalir 24 jam tanpa henti, dan ujungnya membuat pemakaian melonjak tajam di catatan PDAM. Ironisnya, kamu mungkin tidak melihat air keluar di permukaan karena air meresap ke tanah atau ke dalam tembok.
Cara mengatasinya:
Lakukan pemeriksaan rutin pada seluruh instalasi air di rumah. Tutup semua keran dan lihat apakah jarum meteran masih bergerak. Jika ya, berarti ada kebocoran yang harus segera diperbaiki. Untuk hasil yang lebih akurat, kamu bisa memanggil tukang ledeng profesional agar kebocoran cepat ditemukan dan diperbaiki.
Kadang, lonjakan tagihan air bukan karena kesalahan teknis, melainkan karena pemakaian yang meningkat. Misalnya, kamu baru saja memiliki anggota keluarga baru, ada tamu yang menginap, atau sedang melakukan renovasi rumah yang memerlukan banyak air.
Selain itu, penggunaan alat seperti mesin cuci, kolam ikan, atau penyiraman taman juga dapat meningkatkan konsumsi air secara signifikan. Kegiatan sederhana seperti mencuci kendaraan setiap hari atau mengisi kolam renang juga berpengaruh besar terhadap jumlah air yang terpakai.
Cara mengatasinya:
Catat penggunaan air harian agar kamu bisa memantau perubahan pola pemakaian. Jika ternyata kebutuhan air memang meningkat, kamu bisa mulai mengatur waktu penggunaan atau mencari cara lebih efisien seperti menggunakan sprinkler hemat air atau mencuci kendaraan di tempat cuci mobil yang sudah memiliki sistem daur ulang air.
Setiap rumah pelanggan PDAM memiliki meteran air yang berfungsi mencatat jumlah air yang digunakan. Namun, seperti perangkat mekanis lainnya, meteran juga bisa mengalami kerusakan. Jika meteran macet, longgar, atau aus karena usia, hasil pencatatannya bisa menjadi tidak akurat. Akibatnya, jumlah konsumsi air yang tercatat bisa jauh lebih besar dari pemakaian sebenarnya.
Masalah ini sering luput dari perhatian pelanggan karena posisi meteran biasanya di luar rumah dan jarang diperiksa. PDAM pun terkadang baru menyadari adanya kesalahan setelah pelanggan melapor.
Cara mengatasinya:
Periksa kondisi fisik meteran secara berkala. Jika kamu merasa tagihan air tidak masuk akal, bandingkan dengan rata-rata penggunaan sebelumnya. Bila ada lonjakan besar tanpa alasan jelas, segera laporkan ke kantor PDAM agar mereka melakukan uji akurasi meteran. Jika terbukti rusak, PDAM biasanya akan mengganti meteran dan menyesuaikan tagihan.
Selain kebocoran di rumah, masalah juga bisa terjadi pada pipa distribusi utama PDAM. Misalnya, sambungan pipa bawah tanah bocor akibat getaran kendaraan berat atau pengerjaan proyek jalan. Meski airnya tidak sampai ke rumahmu, pemakaian tetap tercatat karena mengalir melewati meteran pelanggan. Kebocoran semacam ini biasanya sulit dideteksi oleh pelanggan sendiri karena letaknya di area luar rumah atau di bawah tanah.
Cara mengatasinya:
Jika kamu menduga kebocoran bukan berasal dari dalam rumah (misalnya meteran tetap berputar saat semua keran tertutup), laporkan ke PDAM agar mereka melakukan pengecekan lapangan. PDAM memiliki tim teknis dengan peralatan khusus untuk mendeteksi kebocoran di jaringan bawah tanah.
Setiap bulan, petugas PDAM mencatat angka dari meteran pelanggan. Meskipun sistem ini sudah beralih ke pencatatan digital di beberapa daerah, human error tetap bisa terjadi. Misalnya, angka terbaca salah, tertukar dengan rumah tetangga, atau ada kesalahan input ke sistem. Kesalahan sederhana seperti salah ketik satu digit saja bisa membuat tagihan melonjak berkali lipat.
Cara mengatasinya:
Biasakan mencatat angka meteran air sendiri sebelum tanggal pencatatan resmi. Dengan begitu, kamu punya bukti jika sewaktu-waktu ada perbedaan besar antara catatan PDAM dan catatan pribadimu. Jika terbukti ada kesalahan, PDAM akan melakukan penyesuaian tagihan setelah verifikasi lapangan.
Kebocoran tak hanya terjadi di pipa, tetapi juga di peralatan rumah tangga seperti toilet duduk, kran air, shower, atau selang mesin cuci. Kadang, suara tetesan air terdengar kecil tapi efeknya besar jika terjadi terus-menerus selama sebulan penuh.
Sebagai gambaran, satu tetes air per detik bisa membuang lebih dari 20 liter air per hari. Dalam sebulan, jumlahnya bisa mencapai 600 liter, cukup untuk menaikkan tagihan PDAM secara signifikan.
Cara mengatasinya:
Perhatikan suara tetesan atau rembesan kecil dari toilet dan keran. Jika ada, segera ganti karet seal atau komponen yang rusak. Gunakan perlengkapan berkualitas agar tidak mudah bocor, dan matikan keran rapat-rapat setelah digunakan.
Meskipun jarang, ada juga kasus sambungan air ilegal dari tetangga atau pihak lain yang diam-diam memanfaatkan saluran air dari rumah pelanggan lain. Praktik ini jelas merugikan karena tagihan air akan dibebankan kepada pelanggan yang sah. Biasanya, indikasi adanya sambungan liar adalah tagihan yang tiba-tiba melonjak tanpa alasan jelas, padahal tidak ada perubahan penggunaan di rumah.
Cara mengatasinya:
Periksa area sekitar pipa utama di luar rumah. Jika kamu menemukan pipa tambahan yang mencurigakan atau sambungan tidak resmi, segera laporkan ke PDAM. Mereka akan melakukan pemeriksaan dan tindakan tegas terhadap pelaku penyambungan ilegal.
PDAM menerapkan sistem tarif progresif, di mana semakin banyak air yang digunakan, semakin tinggi tarif per meternya. Artinya, meskipun kenaikan pemakaian tidak besar, tagihan bisa naik drastis karena kamu masuk ke kategori tarif yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, jika kamu biasanya menggunakan 20 meter kubik air dan bulan ini mencapai 25 meter kubik, selisih 5 meter kubik bisa dikenakan tarif yang lebih mahal, bukan tarif rata-rata biasa.
Cara mengatasinya:
Kenali struktur tarif PDAM di daerahmu. Dengan begitu, kamu bisa mengatur penggunaan air agar tetap berada di kategori tarif yang wajar. Hemat air tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga menjaga pengeluaran bulanan tetap stabil.
Agar kejadian serupa tidak terus berulang, berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan:
Periksa meteran secara rutin, pastikan tidak ada pergerakan jarum saat semua keran tertutup.
Catat pemakaian bulanan untuk memantau tren penggunaan air.
Gunakan alat hemat air, seperti shower bertekanan rendah atau kran aerator.
Segera perbaiki kebocoran sekecil apa pun.
Laporkan ke PDAM jika ada kejanggalan pada tagihan atau meteran.
Biasakan membayar tagihan tepat waktu, agar terhindar dari denda atau pemutusan sementara.
Tagihan PDAM yang membengkak tidak selalu berarti ada kesalahan dari pihak PDAM. Banyak faktor yang bisa memengaruhinya, mulai dari kebocoran pipa, peningkatan penggunaan air, kerusakan meteran, hingga sistem tarif progresif yang tidak disadari.
Kunci utamanya adalah kesadaran dan kontrol terhadap penggunaan air di rumah. Dengan memeriksa instalasi secara rutin, mencatat pemakaian, serta berkomunikasi aktif dengan PDAM jika ada kejanggalan, kamu bisa menghindari tagihan yang meroket tanpa alasan.
Ingin urusan tagihan PDAM Kamu jadi lebih praktis dan terkontrol? Yuk, mulai kelola semua kebutuhan keuangan harian Kamu lewat aplikasi mobile banking yang cerdas dan modern! 💧
Dengan SimobiPlus, Kamu bisa membayar tagihan air (dan berbagai tagihan rutin lainnya) kapan saja, di mana saja, tanpa perlu antre ke loket atau ATM.
Aktifkan fitur pembayaran otomatis agar tagihan air Kamu terlunasi tepat waktu tanpa Kamu harus mengingatnya sendiri.
Cek riwayat pembayaran & pemakaian Kamu secara real time, sehingga Kamu bisa langsung mendeteksi jika ada lonjakan pemakaian yang tidak wajar.
Semua dalam satu aplikasi: pengelolaan rekening, transaksi, top-up, hingga layanan finansial lainnya.
Mau mulai sekarang juga? Download aplikasi SimobiPlus melalui link berikut dan rasakan kemudahannya.
Date Create : 20/10/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.