Di era digital, hampir semua kegiatan sangat mungkin dilakukan secara online. Termasuk juga arisan online. Meskipun sama-sama arisan, arisan online dan arisan biasa cukup berbeda, tepatnya dari sisi kehadiran.
Kamu mungkin sudah tahu, pada arisan konvensional seluruh peserta akan bertemu ketika diadakan pengundian. Sementara itu, arisan online nggak mengharuskan anggotanya bertemu langsung selama pengundian.
Jadi, jangan heran kalau para peserta nggak mengenal satu sama lain. Namun, belakangan ini kasus penipuan berkedok arisan online muncul dan otomatis membuat khawatir para Moms yang suka arisan.
Tenang, jangan panik dulu. Penipuan dalam arisan online bisa kok dicegah, asalkan kamu tahu tips berikut ini.
Cara Kerja Arisan Online
Arisan identik dengan kegiatan rutin ibu rumah tangga. Tapi, kenyataannya, arisan bisa diikuti oleh laki-laki dan perempuan, lajang ataupun sudah menikah. Kegiatan ini berkembang di lingkungan masyarakat mulai dari lingkup keluarga, RT, RW, kantor, komunitas, hingga organisasi masyarakat.
Arisan adalah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan mengumpulkan uang (iuran) secara teratur dalam tiap periode tertentu.
Hasil pengumpulan uang tersebut akan dibagikan oleh ke anggota secara bergilir atau bergantian, umumnya dibagi setiap bulannya. Pemenang arisan biasanya ditentukan secara diundi atau antrian.
Nah, uang arisan bisa digunakan untuk keperluan atau kepentingan yang beragam, seperti memperkuat kebersamaan antar anggota. Biasanya juga, anggota yang dapat uang arisan jadi lokasi pengundian arisan berikutnya.
Gimana dengan arisan online? Secara teknis, arisan online dijalankan sama dengan arisan biasa, tapi melibatkan perangkat digital, seperti HP dalam pelaksanaannya.
Namun, nggak seperti arisan biasa, arisan online memberikan kebebasan nominal setoran pada anggotanya. Akibatnya, arisan online menjadi berisiko tinggi, serta rawan terhadap penggelapan uang.
Cara perekrutan anggota arisan online biasanya dilakukan dari lingkungan terdekat atau media sosial.
Kelihatannya sederhana ya, tapi memilih arisan online yang dapat dipercaya tentu sangat sulit. Umumnya, anggota yang tergiur iming-iming keuntungan instan mau mengikuti arisan online tanpa mengetahui risiko yang akan timbul.
Dengan sistem yang mudah dilakukan itu, penipuan dalam arisan online sangatlah mudah dilakukan. Biasanya pengelola akan membawa kabur semua uang arisan dan menghilang. Semua anggota yang telah membayar uang arisan otomatis jadi korbannya.
Jangan sampai ini terjadi sama kamu. Agar terhindar dari tipuan arisan fiktif, ada beberapa ciri penipuan yang patut diwaspadai, yaitu:
Kalau memang ingin ikut arisan online, ada beberapa tips untuk menghindari penipuan, antara lain:
1. Kenali Identitas Pengelola Arisan
Pengelola arisan online harus terbuka atas segala informasi tentang usahanya meski tidak diminta. Mulai dari identitas, alamat lengkap, nomor telepon, hingga surat izin usaha yang dijalankan.
Mengenal identitas sangatlah penting, sebab pihak yang berniat menipu biasanya akan menyembunyikan/memalsukan identitasnya. Informasi yang diberi pun sangat terbatas.
2. Ketahui Sistem Arisan
Jangan terburu-buru ingin ikutan dengan arisan online tanpa mengetahui sistemnya secara jelas. Setiap calon anggota berhak tahu detail tata cara atau peraturan dari sistem arisan online tersebut.
Mulai dari cara merekrut anggota, penyetoran, pengundian, cara memperoleh keuntungan, hingga sanksi jika salah satu anggota tidak menjalankan kewajibannya. Ini bertujuan agar tidak ada yang saling merasa dirugikan.
3. Jangan Mudah Tergoda Iming-iming Keuntungan Instan
Saat mengikuti arisan online, harapannya tentu untuk mendapatkan keuntungan. Tapi, perhatikan keuntungan yang ditawarkan.
Penipuan modus arisan online biasanya menawarkan iming-iming keuntungan berlipat ganda dari dana yang telah disetor dalam periode tertentu yang relatif singkat. Jika keuntungan yang didapatkan tidak masuk akal, segera tinggalkan arisan ini.
4. Jangan Takut Melaporkan ke Pihak Berwajib
Jika terjebak dalam penipuan bermodus arisan online, jangan ragu untuk melapor kepada pihak yang berwajib atau melapor melalui situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini bertujuan agar pelaku dapat dihukum setimpal dan tidak menimbulkan korban yang baru.
5. Pakai Metode Transfer Antar Bank BI Fast agar Lebih Nyaman
Sehubungan dengan poin nomor 1 di atas, saat mengikuti arisan kamu akan diminta iuran. Nah, agar lebih mudah, gunakan transfer antar bank BI Fast. Selain mudah, sistem transfer juga membantu merekam histori pengeluaran secara lengkap. Jadi, jika kamu telanjur terjebak pada arisan fiktif, ada barang buktinya.
Buat kamu yang belum familier, BI Fast adalah sistem terbaru Bank Indonesia. Transfer dengan sistem ini lebih cepat karena dana diterima real-time, bisa dioperasikan 24 jam, dan biaya transfer antar bank murah.
Dulu, biaya transfer beda bank Rp6.500, tapi dengan BI Fast biaya transfer antar bank Rp2.500.
Dengan adanya kemudahan tersebut, bisa dibilang BI Fast adalah sistem transfer antar bank terbaik.
Namun, buat kamu yang transfer antar bank BI Fast dari SimobiPlus, nikmati transfer GRATIS hingga 31 Desember 2022.
Untuk BISA transfer BI Fast, kamu nggak perlu menghafal nomor rekening penerima. Cukup tambahkan alamat e-mail atau nomor ponsel sebagai tujuan transfer, yang disebut juga Proxy Address.
Begini cara menambahkan email/nomor HP pengganti nomor rekening sebagai tujuan transfer antar bank di SimobiPlus:
Selanjutnya, transfer antar bank BI Fast di SimobiPlus dengan cara berikut ini:
Jadi lebih mudah kan transfer antar bank BI Fast? Yuk, download SimobiPlus dan nikmati transfer antar bank gratis sekarang!
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.