Memilih sekolah untuk anak usia dini bukan hanya soal memilih bangunan bagus atau biaya tinggi. Pilihan ini berkaitan langsung dengan masa depan si kecil, mulai dari perkembangan kognitif, emosional, hingga sosial dan budaya. Banyak orang tua mencari “tips memilih sekolah anak usia dini” atau “cara memilih PAUD terbaik” karena mereka ingin memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang tepat, menyenangkan, dan sesuai usia.
Setiap anak itu unik, ada yang aktif, tenang, atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Orang tua perlu memperhatikan karakter ini sebelum memilih sekolah. Untuk itu, kenali tiga metode populer dalam pendidikan anak usia dini: Montessori, Reggio Emilia, dan HighScope. Masing-masing metode ini memiliki filosofi, pendekatan, dan tujuan yang berbeda, yang bisa menjadi bahan pertimbangan saat memilih sekolah untuk anak usia dini.
Dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, metode ini berfokus pada kemandirian, kebebasan dalam batasan, dan pengembangan alami anak. Montessori percaya bahwa anak-anak belajar paling baik dalam lingkungan yang mendukung eksplorasi mandiri.
Kelas disusun secara terstruktur namun fleksibel dengan berbagai area (bahasa, matematika, sensorik, practical life).
Anak memilih aktivitasnya sendiri, namun tetap dalam batas yang ditentukan oleh guru.
Guru disebut “fasilitator”, bukan instruktur langsung. Mereka mengamati, bukan mengarahkan.
Materi pengajaran Montessori dirancang secara spesifik dan bersifat manipulatif, guna mendukung pembelajaran konkret.
Anak usia berbeda biasanya berada dalam satu kelas campuran usia (misal 3–6 tahun).
Anak yang cenderung mandiri, tenang, dan suka eksplorasi pribadi. Orang tua yang ingin menumbuhkan rasa tanggung jawab sejak dini juga cocok dengan pendekatan ini.
Berasal dari kota Reggio Emilia di Italia, metode ini berfokus pada pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi. Anak dianggap sebagai individu yang punya hak suara dan mampu membentuk sendiri pengetahuannya lewat pengalaman.
Anak belajar lewat proyek jangka panjang yang dipilih berdasarkan minat mereka.
Lingkungan kelas dianggap sebagai “guru ketiga” (selain anak dan pendidik), jadi ditata sangat artistik dan terbuka.
Sangat menekankan pada seni dan ekspresi kreatif atau disebut juga “The Hundred Languages of Children”.
Anak diajak berdiskusi, mengekspresikan gagasan, lalu guru mendokumentasikan proses belajarnya.
Peran guru adalah kolaborator, bukan pengarah.
Anak yang ekspresif, kreatif, suka bekerja dalam kelompok. Juga cocok untuk orang tua yang ingin pendidikan anak berbasis pengalaman, sosial, dan estetika.
Dikembangkan di Amerika Serikat, HighScope menekankan “Active Learning” yaitu anak belajar dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan aktivitas mereka sendiri.
Menggunakan pendekatan “Plan-Do-Review”, yaitu anak merencanakan, lalu melakukan, kemudian meninjau ulang aktivitas mereka setiap hari.
Aktivitas anak terstruktur secara fleksibel, namun tetap dalam rutinitas harian.
Guru mengobservasi dan mencatat perkembangan anak secara aktif, lalu menyusun pembelajaran personal.
Menekankan pada pengembangan keterampilan kognitif, sosial, dan motorik.
Anak yang aktif, suka berinisiatif, dan orang tua yang ingin ada keseimbangan antara struktur dan kebebasan dalam belajar.
Sekolah PAUD/TK harus memiliki izin dari pemerintah atau dinas pendidikan setempat. Hal ini memastikan sekolah mematuhi standar keselamatan dan pendidikan yang diwajibkan.
Penting menyoroti rasio guru dan murid. Idealnya untuk usia 3–4 tahun rasio 1:8–10, dan usia 5–6 tahun sekitar 1:12–15. Rasio seperti ini memungkinkan perhatian personal dan mencegah anak merasa terabaikan.
Mencari sekolah yang menyeimbangkan kurikulum antara kognitif, sosial emosional, motorik, dan kreativitas melalui pembelajaran berbasis bermain.
Perhatikan fasilitas seperti ruang kelas nyaman, area bermain indoor‑outdoor, toilet bersih, dan keamanan (CCTV, pagar aman). Lingkungan harus bersih, kondusif, dan sesuai usia anak.
Ini membantu mengurangi kelelahan anak dan memudahkan orang tua antar‑jemput Jika sekolah agak jauh, pastikan ada moda transportasi yang aman dan nyaman.
Sekolah bukan hanya memengaruhi akademik, tapi juga perkembangan karakter lewat teman sebayanya. Perhatikan lingkungan sosial anak sebagai “lingkungan belajar sosial”. Cek juga reputasi sekolah lewat review, rekomendasi orang tua, dan forum parenting .
Sekolah yang bagus biasanya menyelenggarakan berbagai kegiatan kreatif, seperti seni, musik, olahraga, berkebun, dan kunjungan edukatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta mengembangkan beragam aspek tumbuh kembang anak.
Pastikan biaya sekolah transparan dan sesuai anggaran. Perhatikan detail biaya pendaftaran, bulanan, serta biaya tambahan untuk perlengkapan, kegiatan, dan fasilitas lainnya.
Ajak anak kunjungi sekolah pilihan. Observasi respons emosional dan interaksi mereka. Jika anak merasa nyaman, senang, dan tertarik dengan suasana sekolah, kemungkinan besar mereka akan menikmati belajar di sana.
Memilih PAUD/TK adalah investasi penting untuk masa depan anak. Keputusan yang tepat dapat dibuat dengan mempertimbangkan kurikulum, fasilitas, kualitas guru, biaya, dan kenyamanan anak.
Pendidikan adalah prioritas utama bagi setiap orang tua. Selain memilih sekolah terbaik, lindungi masa depan anak dengan menyiapkan dana pendidikan yang tepat. Satu langkah kecil hari ini, dampak besar untuk masa depan anak esok.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Kenali dan Ketahui Manfaat Tabungan dan Layanan Premium Bank Sinarmas Prioritas
Untuk itu, pengelolaan keuangan yang tepat sangatlah penting. Layanan Prioritas Bank Sinarmas hadir untuk membantumu merencanakan masa depan pendidikan anak secara lebih optimal dengan dukungan produk unggulan dan layanan perbankan kelas utama. Hubungi Prioritas Banking Officer Bank Sinarmas sekarang!
Date Create : 26/06/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.