Tahun 2022 ini bisa dibilang tahun yang penuh perubahan, terutama perubahan harga untuk berbagai kebutuhan. Dimulai dari yang baru-baru ini, bahan bakar minyak, sembako, hingga harga gas LPG nonsubsidi. Semua barang ini berkaitan erat dengan aktivitas sehari-hari, terutama bagi kamu yang bekerja dan sudah berumah tangga.
Meski demikian, masih ada tarif yang harganya tetap sama, seperti biaya transfer antar bank BI Fast.
Tetap Murah, Biaya Transfer Antar Bank BI Fast di Bank Sinarmas Masih #BISA Gratis
Berbagai kebutuhan bahan pokok naik, tapi kamu bisa tetap tenang bertransaksi finansial dengan metode BI Fast. Sebab, metode transfer ini nggak ikutan naik sehingga biaya transfer antar bank masih sama dengan tarif yang pertama kali ditetapkan Bank Indonesia.
Bagi kamu yang belum tahu berapa biaya transfer antar bank terbaru dengan metode ini, tarifnya lebih murah.
Jika sebelumnya tarif transfer antar bank dikenakan Rp6.500 per transaksi, BI Fast hadir dengan biaya transfer antar bank termurah, yakni Rp2.500.
Kabar baiknya, kalau transfer via SimobiPlus, kamu bisa nikmati bebas biaya transfer ke bank lain. Asyik banget kan? Saldo rekening aman, nggak berkurang dipotong biaya admin transfer.
Dengan BI Fast Bank Sinarmas, ada beragam keuntungan yang akan bisa kamu rasakan, yaitu:
Cara transfer antar bank via metode BI Fast di SimobiPlus:
Agar nomor ponsel atau alamat e-mail kamu bisa menerima dan mengirim dana ke bank lain, atur alamat proxy akun Bank Sinarmas kamu dari SimobiPlus dengan cara berikut:
Jika sudah ada alamat proxy, kamu siap menerima dan transfer melalui nomor HP/alamat e-mail. Kamu bisa menambah, mengedit, dan menghapus (unlink) alamat proxy dari Manage BI Fast di menu Setting (Atur).
Siap transfer ke bank lain tanpa biaya admin melalui SimobiPlus? Promo ini berlangsung sampai 31 Desember 2022. So, langsung aja download SimobiPlus dan nikmati bebas biaya transfer antar bank.
Daftar Barang-barang yang Harganya Naik
Seperti yang sudah disinggung di awal, beberapa barang pokok rumah tangga dikabarkan naik harganya. Bahkan, ada yang sudah dinaikkan. Apa saja barang-barang rumah tangga tersebut?
1. Minyak Goreng
Kenaikan harga minyak goreng terjadi pada November 2021. Saat itu, minyak goreng kemasan bermerek sempat naik hingga sekitar Rp24 ribu.
Masalah minyak goreng bahkan sempat menyebabkan kelangkaan minyak goreng kemasan di gerai minimarket. Bahkan, pembelian yang diperbolehkan per orang sampai dibatasi.
Untuk mengatasi permasalahan yang disebabkan kenaikan tersebut, pemerintah bahkan hendak menyetop ekspor CPO (crude palm oil atau minyak sawit) dan membuat kebijakan 1 harga untuk minyak goreng.
2. Tempe dan Tahu
Kenaikan minyak goreng disusul kenaikan harga dua bahan makanan yang banyak digunakan, yaitu tempe dan tahu. Penyebabnya adalah harga impor kedelai yang menjadi bahan bakunya yang naik tinggi. Kenaikan ini tentu saja jadi kabar yang kurang baik. Data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) menyatakan, 90% dari kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi dari impor.
Imbasnya, produsen tahu dan tempe sempat mogok produksi pada 21-23 Februari 2022. Bahkan, produsen tempe memutuskan untuk menaikkan harga jual.
3. Daging Sapi
Kenaikan harga daging sapi juga menjadi berita hangat, bahkan memicu rencana mogok pedagang daging sapi. Per Maret 2022, harga daging sapi mencapai Rp130 ribu per kilogram, padahal dulu Rp115 ribuan.
Namun, rencana aksi mogok jualan batal mulai Senin 28 Februari lalu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi.
4. Tabung Gas LPG Nonsubsidi
Kenaikan harga LPG nonsubsidi (tabung gas warna pink) terjadi belum lama ini, tepatnya bulan Juli 2022. Harganya mencapai Rp58 ribu per tabung. Merespons kenaikan ini, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting mengatakan penyesuaian harga dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
5. Tarif Cukai Rokok
Selain sejumlah barang dapur tersebut, ternyata ada juga sejumlah kenaikan harga untuk produk-produk tertentu.
Misalnya, tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok yang sudah resmi naik mulai 1 Januari 2022. Adapun kenaikan cukai rokok tertulis dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
Sekadar informasi, Kementerian Keuangan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok 2022 rata-rata 12%, sedangkan untuk sigaret kretek tangan (SKT) kenaikan maksimal 4,5%.
6. Tarif Listrik Nonsubsidi
Kabar tentang kenaikan tarif listrik nonsubsidi sudah terdengar pada awal tahun 2022, bahkan rencananya sudah diberitakan mulai akhir tahun 2021. Katanya, kenaikan tarif listrik akan diberlakukan untuk 13 golongan pelanggan listrik nonsubsidi dari kategori Rumah Tangga, Bisnis, dan Kantor Pemerintahan.
Walau demikian, hingga saat ini berapa kenaikan tarif listrik belum ditetapkan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, tarif akan ditetapkan sesuai aturan awal pada 2022 dengan melihat kondisi pandemi Covid-19.
Menurut Rida Mulyana, tarif listrik bagi golongan pelanggan nonsubsidi ini bisa naik atau turun setiap tiga bulan. Disesuaikan dengan setidaknya tiga faktor, yakni nilai tukar mata uang, harga minyak mentah dunia, dan inflasi.
Nah, itu tadi barang rumah tangga dan non-rumah tangga yang sempat naik mulai tahun ini. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir untuk melakukan transaksi finansial sehari-hari yang memerlukan transfer antar bank.
Salah satu cara untuk tetap tenang menyikapi kenaikan harga barang adalah berhemat. Biaya transfer antar bank yang murah, bahkan gratis, bisa membantumu menghemat pengeluaran.
Karena itu, jangan ragu download SimobiPlus untuk mendapatkan beragam keuntungan yang bikin kamu makin hemat.
Prioritas
Kelola Uang Anda
Perencanaan Keuangan
Perencanaan Asuransi
Dapatkan Pinjaman Anda
Belajar Keuangan