Direktorat Jenderal Pajak (DJP) resmi meluncurkan sistem administrasi perpajakan terbaru bernama Core Tax Administration System (CTAS). Sistem yang modern ini memberikan kemudahan bagi para wajib pajak, karena dapat melayani seluruh administrasi perpajakan mulai dari registrasi, pelaporan SPT, pembayaran, dan layanan sejak masa Januari 2025 dan seterusnya.
Lantas, apa saja perubahan ketentuan dari sistem sebelumnya hingga CTAS ini diterapkan? Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
Pengimplementasian CTAS merupakan bagian dari Proyek Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018. Pembangunan Core Tax ini mengintegrasikan seluruh proses bisnis inti administrasi perpajakan, yang mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, pembayaran pajak sampai dengan pemeriksaan dan penagihan pajak.
Terdapat 8 tujuan utama pengimplementasian CTAS merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2018 Tentang Pembaruan Sistem Administrasi Pajak:
ID Billing Pajak merupakan kode jenis pembayaran pajak yang terbit dari sistem Billing DJP Kementerian Keuangan sebagai identifikasi pembayaran pajak melalui Penerimaan Negara.
Merujuk pada Pasal 1 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-05/PJ/2017 tentang Pembayaran Pajak Secara Elektronik, pengertian Sistem Billing DJP adalah sistem elektronik yang dikelola oleh DJP dalam rangka menerbitkan dan mengelola ID Billing yang merupakan bagian dari sistem penerimaan negara secara elektronik.
ID Billing Pajak dapat dibuat melalui sistem DJP Online maupun channel Bank Sinarmas, seperti mobile banking SimobiPlus dan Internet Banking Bank Sinarmas. Layanan ini mempermudah Nasabah untuk pembuatan ID billing serta pembayaran pajak yang sudah terintegrasi langsung, dimana proses pembuatan ID billing dan pembayaran pajak dilakukan secara bersamaan sehingga dapat mempersingkat waktu menjadi lebih efisien.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan kemudian melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/PMK.03/2022, dalam rangka mempermudah administrasi perpajakan dan kependudukan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 15 digit yang sebelumnya diterbitkan oleh DJP disinkronisasi menjadi Nomor Induk Kependudukan (NIK) 16 digit. Artinya, setiap terbitnya NIK baru akan otomatis menjadi nomor pokok wajib pajak. NPWP 16 digit ini mulai digunakan oleh Wajib Pajak orang pribadi non penduduk, Wajib Pajak badan, dan Wajib Pajak instansi pemerintah.
Adapun penyesuaian NPWP menjadi NIK 16 digit diimplementasikan bersama dalam sistem CTAS milik DJP yang berlaku mulai 1 Januari 2025.
WAJIB PAJAK | WAJIB PAJAK LAMA | WAJIB PAJAK BARU | |
---|---|---|---|
15 DIGIT | 16 DIGIT | ||
ORANG PRIBADI (OP) | NPWP | NIK | NIK |
WNI | 12.345.678-9.001.000 | 3171 0101 0299 1234 | 3172 0101 0298 5678 |
(menggunakan NIK yang tervalidasi pada Dukcapil) | |||
ORANG PRIBADI (OP) | NPWP | NIK | NPWP |
WNA | 23.546.678-9.001.000 | 0215 4387 6900 1234 | 1012 3456 7890 5678 |
(menambahkan 0 di depan NPWP eksisting) |
Ya, penyesuaian NPWP dan migrasi core system DJP akan menyebabkan perbedaan dalam proses pembuatan ID Billing Pajak dengan detail sebagai berikut :
No | Sebelum Implementasi CTAS | Setelah Implementasi CTAS |
---|---|---|
1 | Menggunakan NPWP 15 Digit | Menggunakan NPWP 16 Digit |
2 | Terdapat ID Billing tanpa NPWP | Tidak terdapat ID Billing tanpa NPWP |
3 | ID Billing hanya dapat membayar 1 kode pajak | 1 ID Billing dapat membayar lebih dari 1 kode pajak |
4 | Format cetakan kode billing terdapat NOP, Mata Anggaran, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak dan Nomor Ketetapan | Format cetakan kode billing tidak terdapat NOP, Mata Anggaran, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak dan Nomor Ketetapan |
5 | Tidak ada kode setoran pembayaran pajak | Tambahan akun setoran baru yang akan diterapkan menjadi deposit pembayaran pajak (menggunakan kode MAP 411618 dan kode jenis setor 100), serta pembatasan jenis kode pajak yang dapat dibuat (55 kombinasi kode MAP dan kode jenis setor) |
6 | Dapat membuat billing pajak dengan 486 kombinasi Kode MAP & Kode Jenis Setor (KJS) | Dapat membuat billing pajak dengan 55 kombinasi Kode MAP & Kode Jenis Setor (KJS) |
7 | Dapat membayar masa Pajak tahun 2024 ke bawah | Dapat membayar masa Pajak tahun 2025 ke atas |
Setelah implementasi CTAS, kode MAP-KJS yang dapat diterbitkan oleh Bank Sinarmas adalah sebagai berikut:
No | Kode Akun Pajak (KAP) | Kode Jenis Setoran (KJS) | KAP-KJS | Deskripsi Kode Akun Pajak (KAP) | Deskripsi Kode Jenis Setoran (KJS) |
---|---|---|---|---|---|
1 | 411119 | 100 | 411119-100 | PPh Migas Lainnya | Masa |
2 | 411119 | 200 | 411119-200 | PPh Migas Lainnya | Tahunan |
3 | 411125 | 100 | 411125-100 | PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi | Masa |
4 | 411125 | 101 | 411125-101 | PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi | Masa OP Pengusaha Tertentu |
5 | 411126 | 100 | 411126-100 | PPh Pasal 25/29 Badan | Masa |
6 | 411128 | 111 | 411128-111 | PPh Final | Pembayaran PPh Final PMSE |
7 | 411128 | 402 | 411128-402 | PPh Final | PPh Final Pasal 4 (2) atas Pengalihan Hak Tanah dan/atau Bangunan |
8 | 411128 | 403 | 411128-403 | PPh Final | PPh Final Pasal 4 (2) atas Sewa Tanah dan/atau Bangunan |
9 | 411128 | 416 | 411128-416 | PPh Final | PPh Final Pasal 19 atas Revaluasi Aktiva Tetap |
10 | 411128 | 420 | 411128-420 | PPh Final | PPh Final UMKM Setor Sendiri |
11 | 411128 | 427 | 411128-427 | PPh Final | Pembayaran Program Pengungkapan Sukarela Pasal 5(5) UU HPP |
12 | 411128 | 428 | 411128-428 | PPh Final | Pembayaran Program Pengungkapan Sukarela Pasal 9(1) UU HPP |
13 | 411128 | 432 | 411128-432 | PPh Final | PPh Final Pasal 4 (2) atas Perjanjian Perikatan Jual Beli Tanah dan/atau Bangunan |
14 | 411129 | 100 | 411129-100 | PPh Non-Migas Lainnya | Masa |
15 | 411129 | 512 | 411129-512 | PPh Non-Migas Lainnya | Uang Tebusan Pengampunan Pajak |
16 | 411129 | 513 | 411129-513 | PPh Non-Migas Lainnya | Pembayaran Pasal 8 (3d) UU Pengampunan Pajak |
17 | 411211 | 103 | 411211-103 | PPN Dalam Negeri | Kegiatan Membangun Sendiri |
18 | 411211 | 107 | 411211-107 | PPN Dalam Negeri | PPN atas penyerahan BKP di KPBPB |
19 | 411211 | 108 | 411211-108 | PPN Dalam Negeri | Pembayaran PPN tanggung jawab secara renteng |
20 | 411211 | 109 | 411211-109 | PPN Dalam Negeri | Penyerahan Barang Kena Pajak melalui Juru Lelang |
21 | 411211 | 121 | 411211-121 | PPN Dalam Negeri | PPN Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas dapat dikreditkan |
22 | 411211 | 122 | 411211-122 | PPN Dalam Negeri | PPN Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas tidak dapat dikreditkan |
23 | 411211 | 140 | 411211-140 | PPN Dalam Negeri | Pembayaran Kembali oleh PNABI atas PPN yang Seharusnya Tidak Diberikan Pembebasan |
24 | 411212 | 100 | 411212-100 | PPN Impor | Masa |
25 | 411212 | 101 | 411212-101 | PPN Impor | BKP tidak berwujud atau JKP dari luar Daerah Pabean |
26 | 411212 | 102 | 411212-102 | PPN Impor | Masa atas SP3DRI |
27 | 411212 | 121 | 411212-121 | PPN Impor | PPN Impor semula dapat fasilitas dapat dikreditkan |
28 | 411212 | 122 | 411212-122 | PPN Impor | PPN Impor semula dapat fasilitas tidak dapat dikreditkan |
29 | 411212 | 900 | 411212-900 | PPN Impor | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
30 | 411212 | 910 | 411212-910 | PPN Impor | Pemungutan oleh Bendaharawan |
31 | 411219 | 100 | 411219-100 | PPN Lainnya | Masa |
32 | 411219 | 900 | 411219-900 | PPN Lainnya | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
33 | 411221 | 107 | 411221-107 | PPn BM Dalam Negeri | PPn BM Dalam Negeri atas penyerahan BKP di KPBPB |
34 | 411221 | 108 | 411221-108 | PPn BM Dalam Negeri | Pembayaran PPnBM tanggung jawab secara renteng |
35 | 411221 | 109 | 411221-109 | PPn BM Dalam Negeri | Penyerahan Barang Kena Pajak melalui Juru Lelang |
36 | 411221 | 122 | 411221-122 | PPn BM Dalam Negeri | PPn BM Dalam Negeri yang semula mendapatkan fasilitas tidak dapat dikreditkan |
37 | 411221 | 140 | 411221-140 | PPn BM Dalam Negeri | Pembayaran Kembali oleh PNABI atas PPnBM yang Seharusnya Tidak Diberikan Pembebasan |
38 | 411222 | 102 | 411222-102 | PPn BM Impor | Masa atas SP3DRI |
39 | 411222 | 900 | 411222-900 | PPn BM Impor | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
40 | 411222 | 910 | 411222-910 | PPn BM Impor | Pemungutan oleh Bendaharawan |
41 | 411229 | 100 | 411229-100 | PPn BM Lainnya | Masa |
42 | 411229 | 900 | 411229-900 | PPn BM Lainnya | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
43 | 411611 | 100 | 411611-100 | Bea Meterai | Pembayaran Bea Meterai dengan setoran SSP |
44 | 411611 | 101 | 411611-101 | Bea Meterai | Pelunasan Bea Meterai dengan sistem komputerisasi |
45 | 411611 | 102 | 411611-102 | Bea Meterai | Penebusan meterai elektronik oleh Authorized Distributor |
46 | 411611 | 201 | 411611-201 | Bea Meterai | Deposit Mesin Teraan Digital |
47 | 411611 | 512 | 411611-512 | Bea Meterai | Sanksi Administrasi Pemeteraian Kemudian |
48 | 411612 | 100 | 411612-100 | PPn Benda Meterai | Penjualan Meterai Tempel |
49 | 411613 | 100 | 411613-100 | PPn Batubara | Masa |
50 | 411618 | 100 | 411618-100 | Pajak Tidak Langsung Lainnya Deposit | Setoran untuk Deposit Pajak |
51 | 411618 | 200 | 411618-200 | Pajak Tidak Langsung Lainnya Deposit | Pembayaran untuk Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan |
52 | 411619 | 100 | 411619-100 | Pajak Tidak Langsung Lainnya | Masa |
53 | 411619 | 530 | 411619-530 | Pajak Tidak Langsung Lainnya | Pembayaran untuk Penghentian Penyidikan Pasal 44B UU KUP |
54 | 411619 | 900 | 411619-900 | Pajak Tidak Langsung Lainnya | Pemungutan oleh Non-Bendaharawan |
55 | 411619 | 910 | 411619-910 | Pajak Tidak Langsung Lainnya | Pemungutan oleh Bendaharawan |
Nasabah dapat melakukan pembuatan ID Billing untuk seluruh kode MAP-KJS Create ID Billing Pajak melalui:
Implementasi pembuatan ID Billing Pajak pada kanal Bank Sinarmas yang terintegrasi dengan sistem CTAS mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2025.
Dirjen Pajak Kementerian Keuangan akan melakukan implementasi CTAS, namun tidak langsung menonaktifkan sistem pajak sebelumnya (Billing Core Gen-2), sehingga Nasabah masih dapat membuat ID Billing Pajak dengan Menginput NPWP 15 digit namun dengan masa pajak di bawah tahun 2025. Selain itu, pembuatan ID Billing Pajak dengan masa pajak di bawah tahun 2025 (masa pajak tahun 2024 dan sebelumnya) hanya dapat dilakukan hingga tahun 2029, atau sesuai dengan tanggal kedaluwarsa billing pajak.
Selain MAP KJS pada list di atas, Nasabah dapat membuat ID Billing Pajak melalui portal DJP Online, kemudian melakukan pembayaran melalui Bank Sinarmas.
Nasabah dapat memasukan NPWP 15 digit sebelum pemadanan dengan MAP KJS yang terdaftar pada Billing Core Gen-2.
Nasabah perlu menambahkan digit 0 sebelum NPWP 15 digit (0+NPWP).
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.