Investasi kini bukan hanya didominasi oleh kalangan tertentu atau tingkat ekonomi atas. Generasi muda Gen Z ternyata memiliki minat investasi yang cukup besar. Bahkan, data jumlah single investor identification (SID) yang tercatat di KSEI memperlihatkan bahwa sebanyak 58,91% investor berusia di bawah 30 tahun pada tahun 2022 dan semakin naik.
Di zaman serba teknologi, wawasan Gen Z semakin terbuka dan membuat mereka menjadi semakin aware dengan situasi finansial mereka. Salah satu cara untuk menyiapkan masa depan yang terencana adalah dengan mulai berinvestasi.
Tips Tetap Konsisten dalam Berinvestasi
Gen Z perlu mengetahui tips investasi reksadana bagi pemula berikut ini.
1. Tingkatkan nilai aset
Nilai aset bersifat naik-turun. Kalau tidak dikembangkan, nilainya bisa saja terus turun. Namun, jika kamu pintar mengelolanya, nilai aset bisa naik secara signifikan. Tanpa perlu mengelolanya secara langsung, investor bisa mendapatkan passive income di masa depan.
Lalu, bagaimana supaya nilai aset berkembang? Strateginya adalah membeli produk investasi yang menguntungkan. Pastikan produk tersebut akan memberikan profit meski pemilik tidak menggunakannya secara langsung sebagai modal usaha. Cukup dengan menyerahkan kepada pihak yang bertanggung jawab, kamu tetap bisa bekerja atau mengelola bisnis pribadi.
2. Investasi reksadana untuk masa depan finansial
Tidak ada yang bisa menjamin bagaimana kondisi finansial seseorang di masa depan. Oleh sebab itu, kamu perlu mengaturnya mulai sekarang.
Investasi reksadana yang mudah dibeli bisa menjadi pilihan. Pastikan memilih produk terbaik demi memberikan kesehatan finansial di masa mendatang.
Jika ingin menikmati keuntungan investasi reksadana, sebaiknya kamu mulai mengurangi pengeluaran konsumtif dan lebih banyak berinvestasi.
Pupuk kesadaran untuk mulai berinvestasi selagi kamu masih produktif dan memiliki penghasilan. Tak perlu takut mulai reksadana dari nominal kecil. Jika konsisten, nilai portofolio kamu lama-kelamaan akan bertambah
3. Coba disiplin
Kesulitan menjaga kedisiplinan menabung dan berinvestasi bukan cuma problem Gen Z, melainkan juga kendala generasi lain yang mempunyai penghasilan besar. Mereka biasanya lebih sering menghabiskan penghasilan untuk hal-hal konsumtif sehingga kurang mampu menggunakan uang secara bijak.
Dengan rutin berinvestasi, kamu akan belajar untuk lebih disiplin mengendalikan pengeluaran. Terutama untuk belanja konsumtif.
4. Hindari utang
Utang terasa menjadi solusi saat kekurangan uang. Padahal, jika dibiasakan bisa menggerus simpanan aset yang kamu miliki saat ini. Belum lagi, bunga yang dibayarkan setiap bulan berjumlah lumayan. Sebaiknya jika ingin membeli barang, cobalah menabung terlebih dahulu sampai mencukupi. Hindari mencairkan aset investasi yang sudah kamu kumpulkan hanya untuk belanja.
Cara Memilih Investasi Reksadana yang Cocok untuk Gen Z
1. Tentukan tujuan investasi dengan metode SMART
SMART merupakan singkatan dari Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Attainable/Achievable (Bisa Dicapai), Realistic/Relevant, dan Time Bound (Berdasarkan Waktu). Metode ini biasa digunakan untuk menganalisis tujuan atau goals bisnis hingga tahap tertentu. Meski begitu, kamu bisa mencoba metode ini juga untuk menetapkan tujuan.
Coba jabarkan setiap poin SMART untuk menentukan tujuan berinvestasi. Contohnya, untuk menentukan S(pecific), tanyakan pada diri sendiri apa yang ingin kamu capai, kapan, dan mengapa tujuan ini harus tercapai.
Untuk Measurable, kamu dapat memberikan angka tertentu. Misalkan, berinvestasi Rp100 ribu sebulan supaya bisa dapat imbal hasil Rp2 juta dalam setahun.
Menentukan investasi sangat penting jika kamu ingin menikmati imbal baliknya secara maksimal. Setiap orang memiliki tujuan dan jangka waktu yang berbeda untuk mencapainya.
2. Cari tahu profil risiko kamu
Mengingat ada beberapa jenis-jenis reksadana maka mengetahui profil risiko juga penting. Soalnya, setiap investor pasti memiliki profil masing-masing. Secara umum, ada 3 jenis profil investor, yaitu konservatif (risiko rendah), moderat (sedang), dan agresif (risiko tinggi). Oleh sebab itu, strategi investasi yang nantinya kamu jalani juga bergantung pada profil risiko kamu.
Misalnya, jika profilmu konservatif berarti pilihlah produk investasi yang berisiko rendah namun return-nya kompetitif, seperti reksadana. Jangan dulu pilih saham karena ini lebih cocok untuk investor berprofil agresif alias sudah berpengalaman.
3. Mulai investasi dengan modal kecil
Sebagai pemula, wajar kalau modal yang diinvestasikan kecil. Tujuannya untuk menghindari penurunan nilai portofolio, mengingat kamu masih belajar sehingga harus adaptasi dengan dunia investasi.
Contohnya, investasi reksadana Danamas Rupiah Plus dari Bank Sinarmas yang bisa dibeli dengan modal Rp100 ribu aja.
4. Tambah terus wawasan seputar investasi
Yang nggak kalah pentingnya, kamu juga harus terus memperkaya pengetahuan dengan wawasan seputar investasi. Mulai dari pengetahuan dasar terkait jenis instrumen investasi yang bisa dipilih dan profil risiko, hingga memahami cara menganalisis sebuah emiten (penerbit saham).
Selain itu, kuasai juga kemampuan membaca pergerakan pasar saham dan kapan waktu tepat untuk membeli atau menjual investasi kamu. Jika sudah cukup menguasai ilmunya, peluang untuk meraup imbal hasil secara optimal bisa menjadi lebih tinggi.
5. Hindari perilaku konsumtif
Tips terakhir, setelah menjalankan tips 1-4, kamu harus mengelola keuangan seefisien mungkin. Ingat untuk selalu menyisakan penghasilan untuk berinvestasi daripada belanja yang tidak terlalu urgent dan nggak terlalu memberikan manfaat untuk masa depanmu.
Agar lebih termotivasi untuk terus berinvestasi, selalu ingat apa goals finansial yang ingin kamu raih. Kalau perlu, aktifkan fitur menabung otomatis supaya kebiasaan investasi konsisten. Jadi, rencana investasi pun bisa terwujud tepat waktu tanpa terhenti di tengah jalan.
Nikmati Kelola Investasi Reksadana Mudah via SimobiPlus
Setelah tahu cara memilih produk reksadana, selanjutnya kamu perlu tahu beberapa produk reksadana yang cocok untukmu. Salah satunya, Danamas Rupiah Plus, produk investasi reksadana Bank Sinarmas yang mudah dikelola melalui SimobiPlus. Reksadana ini termasuk reksadana pasar uang yang berisiko rendah sehingga aman bagi pemula.
Untuk membelinya pertama kali, kamu perlu mendatangi cabang Bank Sinarmas dengan mengisi form dan membawa dokumen persyaratan.
Setelah itu, kamu dapat mengelola reksadana yang dibeli melalui SimobiPlus.
Berinvestasi reksadana di Bank Sinarmas sangat praktis, karena top up atau jual investasi reksadana bisa melalui SimobiPlus. Cocok bagi Gen Z yang suka serba praktis.
Begini cara top up reksadana melalui SimobiPlus:
Sedangkan, untuk menjual kembali reksadana lakukan langkah berikut ini:
Terkait syarat-syarat lain seputar top up dan penjualan reksadana melalui SimobiPlus bisa kamu simak di sini.
Disclaimer:
Reksa Dana adalah produk pasar modal dan bukan merupakan produk Bank sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan.
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.