Dalam kehidupan finansial modern, akses terhadap pinjaman seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), hingga kartu kredit menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa di balik kemudahan tersebut, terdapat satu faktor krusial yang sering kali menjadi penentu utama yaitu: catatan kredit kamu. Tak sedikit pengajuan pinjaman ditolak karena buruknya riwayat kredit, padahal solusinya sederhana, yaitu memahami dan menjaga BI Checking kamu tetap bersih.
Di artikel ini, kami akan membahas tuntas seputar BI Checking, mulai dari pengertian, cara cek secara online melalui layanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), manfaat jika riwayat kredit kamu baik, hingga tips menjaga skor kredit tetap positif. Jika kamu sedang merencanakan untuk mengajukan pinjaman dalam waktu dekat, membaca artikel ini bisa jadi langkah awal yang bijak.
BI Checking adalah sistem yang dikelola oleh OJK melalui SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) untuk merekam dan memantau riwayat kredit individu maupun badan usaha di Indonesia. Setiap kali kamu mengajukan pinjaman baik itu KPR, KTA, kartu kredit, atau pembiayaan kendaraan, bank atau lembaga keuangan akan mengecek rekam jejak keuangan kamu melalui BI Checking. Data yang tercatat mencakup status pembayaran, jumlah pinjaman, dan tingkat kolektibilitas.
Berikut adalah jenis pinjaman yang tercatat dalam BI Checking:
Kartu Kredit: Penggunaan kartu kredit yang tidak bijak, seperti melakukan transaksi melebihi batas kredit atau adanya penundaan pembayaran tagihan dapat berdampak negatif terhadap riwayat kredit dalam BI Checking.
Kredit Tanpa Agunan (KTA): Meskipun KTA tidak memerlukan jaminan, informasi mengenai pinjaman ini tetap dilaporkan ke BI Checking. Pembayaran KTA yang tidak tepat waktu atau mengalami kredit macet akan dilaporkan ke BI Checking dan berdampak negatif pada catatan kredit.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR): Setiap pembayaran cicilan KPR akan dilaporkan ke BI Checking oleh lembaga pemberi pinjaman. Jika cicilan dibayar tepat waktu, hal ini akan berdampak positif pada riwayat kredit peminjam. Sebaliknya, keterlambatan atau gagal bayar akan tercatat sebagai catatan negatif dan dapat menurunkan skor kredit.
Baca Artikel Menarik Lainnya: Perbedaan Rumah KPR dan Rumah Inhouse
Skor kredit dalam BI Checking dibagi menjadi lima kategori, yang mencerminkan tingkat risiko kredit seseorang:
Skor 1 (Kredit Lancar): Debitur selalu memenuhi kewajiban membayar cicilan tepat waktu tanpa keterlambatan.
Skor 2 (Dalam Perhatian Khusus): Debitur terlambat membayar angsuran selama 1–90 hari.
Skor 3 (Kurang Lancar): Debitur terlambat membayar angsuran selama 91–120 hari.
Skor 4 (Diragukan): Debitur terlambat membayar angsuran selama 121–180 hari.
Skor 5 (Macet): Debitur terlambat membayar angsuran lebih dari 180 hari
Semakin tinggi skor, semakin besar risiko kredit dan semakin sulit mendapatkan persetujuan pinjaman di masa depan.
Baca Artikel Menarik Lainnya: Cara Cek BI Checking dan Perbaiki Blacklist
Kamu dapat mengecek riwayat kredit kamu melalui layanan iDebKu OJK secara online. Berikut langkah-langkahnya:
Kunjungi https://idebku.ojk.go.id
Klik menu “Pendaftaran” dan isi data diri kamu.
Unggah dokumen yang diperlukan, seperti KTP dan foto diri.
Setelah pendaftaran berhasil, kamu akan menerima email konfirmasi.
Hasil pengecekan akan dikirim via email dalam 1 hari kerja.
Memiliki riwayat kredit yang baik memberikan berbagai keuntungan di antaranya :
Persetujuan Pinjaman: Peluang pengajuan pinjaman lebih besar untuk disetujui.
Suku Bunga: Berpotensi mendapatkan penawaran suku bunga pinjaman yang lebih rendah.
Limit Kredit: Kemungkinan memperoleh batas kredit yang lebih tinggi dari lembaga keuangan.
Persyaratan Pinjaman: Kesempatan untuk mendapatkan ketentuan pinjaman yang lebih fleksibel dan menguntungkan.
Untuk memastikan riwayat kredit kamu tetap baik, perhatikan hal-hal berikut:
Manfaatkan Fitur Autodebit: Aktifkan fitur autodebit untuk menghindari keterlambatan pembayaran.
Bayar Tagihan Tepat Waktu: Usahakan untuk selalu membayar angsuran pinjaman sebelum tanggal jatuh tempo.
Hindari Penggunaan Kredit Berlebihan: Batasi penggunaan kartu kredit sesuai dengan kemampuan finansial kamu.
Jangan Mengajukan Pinjaman Berlebihan: Pertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial sebelum mengajukan pinjaman.
Memiliki dan merawat catatan kredit yang baik melalui BI Checking merupakan kunci penting untuk kesehatan finansial pribadi. Riwayat kredit yang positif dapat mempermudah kamu mendapatkan persetujuan pinjaman dengan persyaratan yang lebih baik. Namun, catatan kredit yang buruk dapat menjadi penghalang saat kamu mengajukan pinjaman di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk mengelola keuangan secara bijak, membayar tagihan tepat waktu, dan memantau laporan kredit secara berkala agar finansial kamu tetap dalam kondisi sehat..
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, BI Checking menjadi salah satu faktor penentu utama dalam pengajuan pinjaman, termasuk KPR. Catatan kredit yang baik akan memperbesar peluang kamu untuk disetujui oleh pihak bank. Nah, jika kamu sedang merencanakan memiliki hunian sendiri, ini saatnya memanfaatkan peluang tersebut.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Tips Ajukan KPR untuk Pasutri Baru
Dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR Bank Sinarmas, kamu bisa menikmati proses pengajuan yang mudah, bunga kompetitif, serta tenor fleksibel sesuai kebutuhan kamu. Proses pengecekan BI Checking pun lebih transparan dan cepat, mempermudah kamu mendapatkan keputusan kredit.
Ajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR Bank Sinarmas sekarang dan wujudkan rumah impian kamu bersama Bank Sinarmas!
Date Create : 23/06/2025Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS
per Nasabah per bank adalah Rp2 miliar.
Untuk mengetahui tingkat suku bunga penjaminan LPS dapat dilihat di sini
© 2018 PT. Bank Sinarmas Tbk.